Sahelta berangsur pulih walau belum sadar 100 persen

oleh
Sahelta (foto : fb)
Sahelta (foto : fb)

Banda Aceh-LintasGayo.co : Salah seorang korban runtuhnya tanah di kawasan Retak Dusun Lelabu Kampung Mendale Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah, Sahelta Bahria yang sejak beberapa hari ini dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh, telah dioperasi. Hal tersebut disampaikan oleh paman Sahelta, Zuhrika saat dihubungi LintasGayo.co, Kamis 3 April 2014.

Menurut Zuhrika, kondisi kesehatan keponakannya saat itu belum sadar 100 persen. Namun ketika diajak berkomunikasi Sahelta sudah mendengarnya.

“Belum sadar 100 persen, mata nya masih tertutup, namun begitu saya berpamitan tadi pagi saat mau pulang ke Takengon, dia mengangguk lecil, petanda dia mendengar ucapan saya,” kata Zuhrika.

Dilanjutkan, kemarin bagian kaki Sahelta yang patah sudah dioperasi. “Patah tebu dibagian paha Sahelta sudah dioperasi, sedangkan telapak kakinya remuk tertimpa tanah dan bebatuan, kami berharap dia bisa pulih kembali,” pungkas Zuhrika.

Sahelta bersama 3 temannya, 2 diantaranya mahasiswa KKN-PPM Universitas Malikussaleh Lhoksemauwe yang tengah berada di Takengon, Senin 31 Maret 2014 pergi ke kampung Kelitu mengenderai 2 unit sepeda motor, guna mengmabil buah Alpukat sebagai oleh-oleh yang akan dibawa oleh mahasiswa KKN-PPM sehubungan akan berakhirnya kegiatan mahasiswa tersebut pada 1 April 2014.

Naas menimpa, Sahelta dan dua mahasiswa Unimal, Friska Siregar dan Zulfandri Aditya, yang berbonceng tiga menaiki sepeda motor, mereka tertimpa reruntuhan batu dan tanah. Dalam musibah tersebut, 2 mahasiswa Unimal meninggal dunia, sedangkan Sahelta sempat kritis. Baca (Ini kronologi tragedi “Retak Runtuh”)

(Darmawan Masri)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.