Muchsin Hasan, sosok berkomitmen, konsistensi dan berkualitas menuju Parlemen 2014-2019

oleh

Muhsin-Hasan-Ketua-Sementara-DPRK-Aceh-TengahSEMAKIN dekatnya pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif tahun 2014,tidak terlalu berlebihan jika disebut bahwa sebahagian besar masyarakat di Aceh Tengah pastilah mengenal sosok laki-laki yang satu ini.

Putra Bungsu dari enam bersaudaraanak pasangan Drs. Tgk. H. Hasan Tan dan Nurjannah yang lahir di Takengon dengan nama Muchsin Hasan merupakan salah satu dari 30 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah yang masihmenjabat.

Laki-laki yang pada 10 Maret 2014 ini genap berusia 35 tahun ini, memulai pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri 7 Takengon, yang kemudian melanjutkan keMadrasah Tsanawiyah (MTs) serta Madrasah Aliyah (MA) Darul Mukhlisin yang merupakan salah satu Yayasan Pendidikan yang ada di Takengon milik orang tuanya. Yayasan yang berdiri sejak tahun 1990 ini telah melahirkan alumni sebanyak lebih kurang 2.500 (Dua Ribu Lima Ratus) orang dan saat ini  memiliki 700 santri/ santriwati aktif.

Ayah dari Lutfi Fayruzi dan Fitra Ramadhan serta suami Vitriani ini terpilih untuk pertama kalinya menjadi Anggota DPRK Aceh Tengah periode 2009-2014 melalui Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), selama menjabat Muchsin Hasan,MSP sempat membidangi beberapa komisi dan saat ini masih menjabat sebagai Ketua Fraksi Gabungan (Fraksi Keramat Mupakat) di DPRK Aceh Tengah.

Putra Gayo yang menyelesaikan Strata Satu (S1) nya di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih Takengon ini, setelah memutuskan menggeluti dunia perpolitikan, merasa perlu adanya peningkatan kapasitas diri dibidang tersebutdengan cara melanjutkan studi ke jenjang Strata Dua (S2) di jurusan PISIPOL Universitas Sumatera Utara (USU) yang diselesaikan pada tahun 2011 lalu.

Kemudian setelah dinyatakan bahwa PKNU tidak lagi menjadi partai peserta pada Pemilu tahun 2014 ini, tidak serta merta membuat karir politik Muchsin Hasan harus terhenti. Karena dengan kualitas serta kapasitas yang dimilikinya, tidak main-main Partai sebesar Golongan Karya (Golkar) tidak segan-segan meminang Muchsin untuk bergabung bersama partai berlambang Beringin itu.

Tidak hanya itu, Golkar juga menempatkan Muchsin Hasan menjadi Wakil Ketua pada jajaran kepengurusan Dewan PimpinanDaerah (DPD) II Partai Golkar Aceh Tengah serta menetapkan Muchsin Hasan, MSP menjadi Calon Anggota DPRK Aceh Tengah periode 2014-2019 di Daerah Pemilihan (Dapil) IV (Kecamatan : Bebesen, Kute Panang dan Bies) dengan nomor urut 2.

Berbicara tentang kehidupan sosial masyarakat, pria yang juga menjabat sebagai Pembina pada Yayasan Pendidikan Darul Mukhlisin Takengon ini memprioritaskan beberapa hal, diantara nya:

Bidang Agama: Berupaya mendorong semua lapisan masyarakat serta jajaran pemerintahan meningkatkan kesadaran ber-agama, mengaktifkan kembali dayah-dayah, kelompok pengajian serta menyusun kurikulum muatan lokal atau kegiatan ekstra kulikuler yang Islami disekolah-sekolah.

Bidang Pendidikan: Membangun sistim pendidikan yang berkualitas terutama di Dayah/Madrasah (sederajat) karena pondasi pendidikan agama yang baik itu berawal dari usia kanak-kanak, upaya ini dapat terwujud melalui penyusunan kurikulum yang baik, penyiapan fasilitas sarana prasarana pendidikan yang cukup danpeningkatan kapasitas tenaga pengajar.

Bidang Pertanian: Aceh Tengah yang merupakan daerah Agraris tidak dapat dilepaskan dari masalah pertanian. Kopi Gayo yang mejadi salah satu komuditi unggulan perlu mendapat perhatian yang cukup, dalam artian jika sistim serta metode pengolahan kopi tidak dilakukan dengan tepat, dikhawatirkan kualitas serta kwantitas kopi Gayo akan terkikis.

Selanjutnya bagaimana mendorong serta memberi pemahaman kepada masyarakat, bahwa bukan hanya kopi saja yang menjadi satu-satunya komuditi unggulan di daerah Gayo, melainkan banyak hasil pertanian lainnya menjadi primadona dipasar lokal dan nasional, sebut saja seperti Alpukat, Jeruk, Kemiri, Coklat atau lainnya.

Oleh karena itu perlu peran serta jajaran pemerintahan/ instansi terkait menyusun program penyuluhan dan pendampingan untuk para petani, agar kualitas dan kwantitas dapat terjaga dan yang tidak kalah penting bagaimana semua masyarakat Gayo aktif menjadi agen promosi disetiap tempat dan kesempatan.

Bidang Seni-Budaya: Kondisi Seni-Budaya di Aceh Tengah cukup aktif dan berkembang, walau demikian situasi ini tetap membutuhkan perhatian, pembinaan dan dukungan dari pemerintah, karena keberadaan Seni-Budaya Gayo bukan hanya menjadi konsumsi masyarakat lokal, tetapi bagaimana Seni-Budaya Gayo itu juga dapat menjadi konsumsi masyarakat Aceh, nasional dan bahkan dunia.

Kesempatan ini sangat terbuka lebar, jangan hanya artis-artis dari Jakarta saja yang ditampilkan di Takengon, tetapi bagaimana upaya menampilkan Seni-Budaya Gayo itu di event-event yang berskala besar yang setiap tahunnya sudah banyak diagendakan di tingkat provinsi, nasional maupun dunia.

“Sangat disadari bahwa peran dan fungsi seorang Anggota Parlemen (DPRK Aceh Tengah) tidak dapat melibatkan diri secara langsung kepada seluruh bidang yang ada (diatur sesuai komisi-komisi), namun jika Saya dipercaya untuk mewakili masyarakat duduk sebagai Anggota Legislatif periode 2014-2019, maka Saya akan berupaya tetap Konsisten, menjaga Komitmen serta terus meningkatkan Kualiatas Diriguna mengawal serta merealisasikan Visi-Misi Saya sesuai bidang yang Saya tangani,” demikian Muchsin Hasan.[]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.