Dari 9 bahasa hanya Aceh, Gayo, dan Alas yang masuk kamus besar bahasa Indonesia

oleh
ilustrasi

Catatan kecil dan study kasus:  Rosi Novijayanti

Rosi Novijayanti
Rosi Novijayanti

BAHASA merupakan ciri khas, keunikan dan keistimewaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Aceh. Kekayaan akan berbahasa manyarakat di Provinsi Aceh tercatat miliki Sembilan bahsa yang masih aktif digunakan. Ada bahasa Aceh, Gayo, Alas, Tamiang, Aneuk Jamee, Klut, Singkil, Haloban, dan Simeulue.

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat mengadopsi kurang lebih 76 bahasa daerah di Indonesia. Dari Sembilan bahasa daerah, Aceh menyumbang tiga bahasa yang saat ini tercatatat sebagai dahasa daerah Aceh dalam KBBI. Yakni bahasa Aceh, Gayo, dan Alas. Bahasa Aceh menyumbang 52 kata, bahasa Gayo 24 kata, dan bahasa Alas 17 kata dalam lebih dari 90.000 lema yang terdapat di dalam KBBI edisi keempat.

Daerah Aceh sendiri sebanarnya memiliki banyak bahasa daerah. Namun, Sembilan bahasa ini yang masih aktif dan relatif banyak pengguna di daerah-daerah Aceh. Kekayaan bahasa daerah di Aceh saat ini belum memdapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak terkait. Pasanya kekayaan bahasa di Aceh merupakan warisan budaya yang harus di lestrikan, baik oleh penutur aslinya maupun masyarakat pemilik bahasa tersebut.

Setelah ada suatu studi kasus pada lema dalam KBBI ini. Dapat diketahui bahwa baru tiga bahasa daerah Aceh yang ada dalam KBBI. Menjadi pekerjaan rumah bagi masyarakat peduli bahasa agar bahasa-bahasa lain seperti klut dan simeulue bisa dikenal luas melalui KBBI edisi selanjutnya.

Rosi Novijayanti adalah Alumni FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Serambi Mekkah.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.