Cari solusi polemik KIP Aceh Tengah, Parpol sebaiknya duduk bersama

oleh
Ahlaz Zikri
Ahlaz Zikri

Takengon-LintasGayo.co : Menanggapi persoalan belum efektifnya komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tengah karena belum dilantik oleh Bupati Aceh Tengah, seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PSIP) Sarim Munawar mengajak pengurus partai peserta Pemilu 2014 untuk duduk bersama mencari solusi terbaik.

“Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, selain masyarakat yang dirugikan, partai politik juga,” kata Sarim kepada LintasGayo.co di Takengon, Jum’at 31 januari 2014.
Dikatakan Sarim, parpol mesti pro aktif mencari solusi dan merekomendasikannya kepada pihak terkait. “Mari kita duduk bersama, kami dari PDIP siap untuk itu,” ujar Sarim Munawar.
Terpisah, elemen sipil di Banda Aceh yang tergabung dalam Solidaritas independent Kebijakan Aceh Tengah (SiKAT) dalam keterangan persnya yang diterima LintasGayo.co, kemarin menyatakan menolak tegas adanya wacana penundaan Pemilu di Aceh Tengah terkait tidak dilantiknya komisioner KIP Aceh Tengah.
“Penundaan Pemilu akan memunculkan masalah baru untuk Aceh Tengah. Walaupun KIP Aceh Tengah kosong bukan menjadi hambatan besar terselenggaranya pemilu,” kata Ketua Divisi Analisis Kebijakan Pemerintah SiKAT, Ahlaz Zikri.

Sarim Munawar
Sarim Munawar
Penilaian SiKAT, Pemilu masih memungkinkan dilakukan oleh KIP Aceh untuk bertugas di Aceh Tengah. Karena ini sifatnya penting jadi KIP Aceh bisa bertugas di Aceh Tengah.
“Masih ada waktu untuk mempersiapkan pemilu  9 April 2014 nanti, untuk itu KIP Aceh segera mempersiapkan Pemilu yang bersih dan transparan di Aceh Tengah,” tegas Ahlaz Zikri.
Pun begitu, pihaknya tetap mendesak agar kemelut KIP Aceh Tengah segera diselesaikan dengan pelantikan komisioner KIP Aceh Tengah agar segera bertugas.
“Gubernur mesti ambil peran dalam hal polemik poltik di Aceh Tengah. Semangat untuk Pemilu yang jujur, adil dan damai adalah dambaan kita bersama. Dan Pemilu ini harus benar-benar dirasakan manfaatnya untuk masyarakat Aceh Tengah. (d’aKa)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.