Banda Aceh – LintasGayo.co : Setelah selesainya penampilan seni Tangis Dilo (Tangisan Sebelum Shubuh, Alas : Red) yang sempat membuat penonton terhanyut dengan suasana dalam gedung AAC Dayan Dawood yang gelap, Lagu Indonesia Raya, Tawar Sedenge, dan shalawat Badar mengawali pembukaan acara Gayo Art Summit pada Rabu malam (08 Januari 2014).
Ribuan penonton yang hadir dalam acara yang bertemakan Gayo and Alas Present to The World yang digagas oleh mahasiswa asal Kabupaten Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues dan Bener Meriah tersebut ikut berdiri dan turut melantunkan lagu dan shalawat.
Sukri RG, anggota panitia divisi acara kepada LintasGayo.co pada Jum’at (10/01/2014) malam menjelaskan, panitia sengaja menyiapkan lirik lagu Tawar Sedenge ciptaan Almarhum AR.Muese di seluruh kursi penonton. Sehingga penontn yang juga berasal dari luar Gayo dan Alas bisa ikut menyanyikan lagunya, terang Sukri RG.
Selain lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu Tawar Sedenge merupakan lagu yang selalu dinyanyikan disetiap acara-acara di wilayah Gayo,”Meskipun acara digelar di Banda Aceh, kita tetap memasukan lagu Tawar Sedenge kedalam susunan Acara. Sehingga masyarakat luas bisa mengenal Gayolebih dalam,” terang Sukri RG mahasiswa asal Kampung Reje Guru, Bener Meriah.
“Kita sangat senang, lagu Tawar Sedenge bisa dinyanyikan oleh masyarakat luas. Ini menjadi salah satu upaya kita dalam mempublikasikan Gayo dari berbagai potensinya,” kata Sukri RG. (Bobi Mulya/SA)
