KALAU selama ini kopi menjadi oleh-oleh khas Takengon,tidak lama lagi tamu yang datang keGayo sudah bisa membawa ikan depik dalam bentuk kemasan, karena Cek Ruhdan, laki-laki asal Desa Kala Lengkio, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah sedang mempersiapkan keperluan memasarkan ikan khas Lut Tawar itu dalam bentuk kemasan alumunium foil.
“Usaha ini akan dijalankan terus walaupu masih banyak pihak yang pesimis,” kata Cek Ruhdan kepada LintasGayo.co beberapa waktu lalu di Takengon.
Cek Rudan merencanakan bisnis ikan endemik Danau Lut tawar dengan cara lebih teratur, dan dia melakukannya dengan membentuk kelompok usaha yang disebutnya sebagai Kelompok Pengolah Pemasar (POKLAHSAR) “Doran Dekar”.
“kelompok DoranDekar sudah terbentuk sejak 10 September 2013 engan anggota terus bertambah. Awalnya beranggota kami hanya 15orang,” ujar Ruhdan yang juga menjabat ketua Doran Dekar. .
Bukan cuma Depik
Direncanakan Doran Dekar bukan hanya mengemas ikan Depik saja, tetapi beberapa jenis ikan khas Gayo yang berasal daridanaulut tawar seperti ikan Kawan, ikan Bawal dan beberapa ikan lainnya yang merupakan ikan endemik Lut Tawar.
“Produk ikan ini akan kita bungkus dengan aluminium foil agar tahan lama, target pasar kita tentu saja orang gayo sendiri, wisatawan yang datang ke Takengon dan orang-orang gayo perantau,tidak sulit lagi menikmati rasa asli ikan depik,” jelas Ruhdan. (Zen)