Peneliti Kemanusiaan dari London Bilang Jangan Biarkan Orang Lain yang Menulis Sejarah Gayo

oleh
Lilianne Fan. (LGco | Kha A Zaghlul)
Lilianne Fan. (LGco | Kha A Zaghlul)
Lilianne Fan. (LGco | Kha A Zaghlul)

Takengon-LintasGayo.co : Jangan biarkan orang lain atau pihak penguasa yang menulis sejarah Gayo, gali fakta sejarah agar diakui. Begitu saran Lilianne Fan, peneliti utama dari Humanitarian Policy Group Overseas Development Institute London di Wapres Cafe Takengon, Senin malam 18 Nopember 2013.

Pernyataan ini diutarakan Lilianne Fan, menanggapi pemaparan Khalisuddin, seorang wartawan tentang fakta sejarah di Gayo baik asal muasal Gayo hingga fakta korban pembantaian lebih dari 2500 orang saat peristiwa pembasmian pemberontak Partai Komunias Indonesia (PKI) tahun 1965 di Gayo.

“Dampak pembantaian orang yang belum tentu bersalah itu belum terobati hingga kini, dan Gayo telah kehilangan generasi emas saat itu. Hasil penelitian seorang rekan, PKI di Gayo beda dengan di daerah lain, PKI di Gayo tetap melakukan shalat,” ujar Khalisuddin, .

Dikatakan, ada yang salah saat itu, diduga salah mengartikan perintah. Algojonya saja trauma sampai sekarang, belum lagi keluarga korban. Kenapa mesti dibantai dan negara belum minta ma’af kepada rakyat Gayo,” kata dia mengutip pernyataan seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Aceh, Mustawalad yang dinyatakan kepada LintasGayo.co beberapa bulan silam.

Menanggapi itu, Liliane yang asalnya dari Malaysia namun berkewarganegaraan Inggris itu menyatakan selain menulis tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi seperti peristiwa PKI di Gayo juga dilakukan upaya penuntutan keadilan. “Keadilan mesti dituntut dan harus dilakukan oleh masyarakat,” saran Lilianne.

Dalam dengar pendapat itu hadir sejumlah tokoh muda di dataran tinggi Gayo, Zulfan Diara Gayo, Aramiko, Waladan Yoga serta tokoh perempuan Rahmawati. Acara dipandu seorang pegiat seni dan sosial, Jauhari Ilyas. (Wein Mutuah)

 

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.