Takengon – LintasGayo : Seorang pecinta dan pelaku pacuan kuda Gayo angkat bicara terkait keputusan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menghentikan sejumlah kegiatan yang dinilai bersifat hiburan yang pendanaanya dari APBK tahun 2013. Salahsatunya adalah event tahunan Pacuan Kuda dalam memperingati hari kemerdekaan.
“Hiburan masyarakat itu penting untuk menghilangkan stress, kenapa hiburan rakyat pacuan kuda dibatalkan. Tolong fahami kejiwaan masyarakat”, kata dr. Darma Tapa Gayo kepada LintasGayo, Sabtu 10 Agustus 2013.
Menurut pemilik puluhan ekor kuda ini, event tersebut sudah ditunggu-tunggu masyarakat setiap tahunnya. Kalau alasan pemerintah tidak punya biaya mari kita kumpulkan biaya untuk menghibur masyarakat. Saya pernah melaksanakan hiburan rakyat tanpa bantuan dana sepeserpun dari pemerintah semasa komplik Aceh, Berkat dukungan masyarakat kita bisa merayakan HUT RI dengan pacuan kuda.
“Saat itu saya melihat dan mendengar keluhan bagaimana takutnya mereka ke kebun. Dengan adanya hiburan, mereka sedikit banyaknya terhibur sekaligus bersilaturrahmi dengan kerabatnya yang lama tak bertemu,” kata dokter yang bertugas di RSU Fauziah Bireuen ini.
Pewaris Reje Pegasing ini mengajak semua pihak untuk membangkitkan lagi semangat masyarakat membangun daerahnya. “Kalau perlu, di lapangan pacuan kuda kita kumpulkan dana untuk bantuan gempa.
“Hadapi cobaan hidup jangan cengeng. Hidup itu penuh perjuangan,” pungkas dr.Darma yang juga sebagai penyandang Sabuk Hitam (DAN III) olahraga beladiri Kempo ini.
Seperti diberitakan sejumlah media beberapa hari lalu, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menghentikan sejumlah kegiatan bersifat hiburan. Penghentian ini menurut Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Aceh Tengah Ir Nasiruddin MM yang dinyatakan kepada awak media, Minggu (28/7) lalu bertujuan agar anggaran dalam DPA APBK 2013 yang sudah disahkan dapat dialihkan membantu korban gempa, baik untuk proses pemulihan maupun rehabiltasi dan rekonstruksi. (WA)
