[Puisi] Surat untuk Bunda

oleh

Ansar Salihin

Surat untuk Bunda

Dari kota kecil kirim bait tetesan air mata
karena jauh hamparan angin mengantarkan anak bunda
belum sempat ku kirim kain berkalung bulan
pengganti sajadah yang telah kusam.

Ini surat ku kirimkan lewat bait berdoa
pengganti rindu diakhir bulan puasa
bukan daku tak sempat menghadap bunda
tapi tugas itu tak memberi izin beranjak ke sana
masih teringat saat takbir bersama keluarga
kini kita berseru di dua masjid dua kota terpisahkan.

Rindu mandi gigilkan subuh itu
awan masih berselimut kabut di Kepies
masih teringat saat-saat cahaya terbit dari barat Permata
terlihat bayang bur Bener Meriah
memantul di Danau Laut Tawar
itulah kenangan dalam surat ku dari kota kecil untuk bunda
rindu tak tertata.

Ku sempatkan membayangkan senyum mu saat berdoa
“ya Allah lindungilah anakku.
berilah kekuatan dan kesehatan kepadanya. amin.
sebenarnya engkau tak pernah jauh.
Dalam qalbu selalu ads”

Sampai tetesan itu tak henti membasahi surat ku.
Maafkan anak mu.

Padangpanjang, 8 Agustus 2013

ansar_salihinAnsar Salihin. Mahasiswa Jurusan Seni Kriya ISI Padangpanjang. Anak dari Alimin dan Nurhayati ini lahir di Negeri Berselimut Kabut Desa Buntul Kepies, Bener Meriah, 11 Juni 1991. Aktif di Komunitas Seni Kuflet dan Staf Redaksi di Jurnal Seni Online Kuflet. Aktif menulis Puisi, Cerpen, Esai, Artikel, dan Berita. Tulisannya pernah dimuat di koran Post Metro Padang, Koran Rakyat Sumbar, Korandigital.com, Lintasgayo.com, dan Padangmedia.com. Puisinya dimuat dalam Antologi Puisi PASA Tiga Bahasa (Gayo, Indonesia, Inggris) The Gayo Institut (TGI) Takengon 2012. Karya Ilmiahnya sebagai terbaik pertama tingkat mahasiswa isi padangpanjang 2012. Pernah mementaskan Didong dan Saman, teaterikal puisi disejumlah tempat. Dapat dihubungi dengan mengirim email ke <weinansar[at]gmail.com>.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.