Takengon-LintasGayo : Menyambut bulan suci Ramadhan, 1434 H tahun 2013, sejumlah warga di Kampung Kung Kecamatan Pegasing mulai membangun peluang usaha yang biasa mereka lakukan setiap tahunnya menjelang ramadhan.
Seperti yang dilakukan oleh seorang Bapak, Aman Muchlis, Senin 8 Juli 2013, dirinya mempersiapkan sebuah bangunan terbuat dari kayu, untuk usaha yang biasa dilakoninya setiap tahun yakni memeras tebu (Gayo : Wing) dijadikan minuman berbuka puasa.
“Kebiasaan ini sudah biasa saya lakoni setiap tahunnya, saya dibantu anak saya berjualan air tebu untuk berbuka puasa, keuntungan yang saya dapat ditahun-tahun sebelumnya sangat lumayan”, ujar Aman Muchlis.
Dia menambahkan, hasil olahan memeras air tebu miliknya tidak menggunakan mesin berteknologi, dia lebih memilih mengolahnya menggunakan alat tradisional yang dibuatnya beberapa tahun yang lalu.
“Kata orang, jika olahan air tebu memakai mesin rasanya berubah, tidak alami lagi, maka saya lebih memilih mengolahnya dengan alat tradisional saja, meski agak capek melakukannya, yang penting rasanya tidak berubah”, ujarnya.
Ditanya intensitas pembeli ditahun ini dengan kaitannya gempa yang terjadi di Gayo, Aman Muchlis mengatakan, sangat berduka akan musibah yang terjadi di Gayo, dan dirinya berkeyakinan pelanggannya tidak akan berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.
“Rejeki itu rahasia Allah SWT, yang penting kita harus tetap berusaha”, demikian kata Aman Muchlis
(Lg.co-025)
