Gempa Gayo Menghentak, Wih Porak Burni Bius Aman

oleh
Mata air 'Wih Porak" dan kolam pemandian peninggalan penjajah Belanda. (Kha A Zaghlul)
Mata air ‘Wih Porak” dan kolam pemandian peninggalan penjajah Belanda. (Kha A Zaghlul)

Takengon – LintasGayo : Berbeda dengan Wih Porak (sumber air panas-red) Arul Latong Kecamatan Bies yang tiba-tiba tak mengalir lagi setelah Gempa Gayo, 2 Juli 2013 lalu, Wih Porak Burni Bius Kecamatan Silih Nara Aceh Tengah tetap mengalir seperti biasanya.

“Syukurlah, wih porak ini masih seperti biasanya, tidak berubah setelah gempa tempo hari,” kata salah seorang pengunjung sumber air panas tersebut, Jauhari, Senin 8 Juli 2013.

Mushalla yang dibangun berdekatan dengan sumber air panas Wih Porak Burni Bius. (Kha A Zaghlul)
Mushalla yang dibangun berdekatan dengan sumber air panas Wih Porak Burni Bius. (Kha A Zaghlul)

Dia mengaku sempat khawatir, kejadian hilangnya sumber air panas di Arul Latong terjadi di Wih Porak Burni Bius yang pernah digunakan orang Belanda sebagai tempat pemandian mereka saat zaman penjajahan dulu.

Pantauan LintasGayo di lokasi itu, berdekatan dengan sumber air panas sedang dibangun sarana ibadah berupa mushalla yang didanai Pemerintah Provinsi Aceh sumber dana Otonomi Khusus (Otsus).

Mushalla berukuran mini tersebut tampak terhenti pengerjaannya dan kubah yang sempat terpasang tergeletak disamping bangunan. Sepertinya jatuh dihentak Gempa Gayo tempo hari. (Kha A Zaghlul)

Wih-Porak-Pamplet

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.