Takengon-LintasGayo.co: Membangun wisata itu harus dengan cara bersama-sama, semakin banyak yang ikut melakukannya maka semakin banyak juga manfaatnya yang didapatkan, hal ini dikatakan Win Wan Nur, pelaku wisata di Bali pada dialog akhir tahun yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Takengon di Aula Dispora Aceh Tengah, Sabtu 31 Desember 2016.
“Wisata ini seperti shalat berjamaah, pahalanya lebih banyak, begitu juga dengan wisata semakin banyak yang melakukannya semakin banyak juga manfaatnya,” katanya.
Dikatakannya, dengan adanya daerah lain yang memiliki potensi wisata merupakan suatu peluang untuk mengiterintegrasikan dengan wisata di daerah kita, sehingga bisa meningkatkan nilai pariwisata di daerah kita, namun saat ini wisata di Gayo bukan hanya belum terintegrasi, tapi belum ada industri pariwisata yang kita tawarkan.
“Kita belum punya produk yang bisa kita tawarkan, bukan hanya belum terintegrasi, oleh karena itu sudah menjadi tugas kita untuk melakukannya,” jelasnya.
Menurutnya, rujukan wisata itu bukanlah Bali, tapi bercontoh pada Yogyakarta, sebab Yogyakarta bukan merupakan daerah yang memiliki Wisata, tapi mampu mengelola wisata yang ada di daerah lain, sepertinya di Jawa Tengah.
“Yogyakarta yang tidak memiliki daerah wisata bisa menjual paket wisata di daerah lain, sehingga uang mengalir ke Yogyakarta bukan ke daerah pemilik wisata seperti di Jawa Tengah,” pungkasnya.
(GM)
