Puasa Agar Peka

oleh

Catatan : Mahbub Fauzie*

Ibadah puasa merupakan ibadah yang sifatnya sangat pribadi dan sangat rahasia. Yang mengetahui seseorang itu berpuasa atau tidak, hanya dirinya sendiri dan Allah Subhanahu wata’ala. Puasa itu hanya untuk-Nya dan Dia yang memberi pahala-Nya.

‘Puasa adalah milik-Ku, dan Aku sendirilah yang mengganjarinya, orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya karena Aku.” Demikian firman Allah Subhanahuwata’ala seperti diberitakan oleh Rasulullah dalam hadits qudsi riwayat Bukhari.

Sebagai ibadah untuk Allah, puasa adalah ibadah yang istimewa. Melalui kewajiban ibadah puasa, seorang Islam yang beriman akan menggapai puncak kedekatan dengan Rabb-nya, dan diharapkan bisa meraih derajat takwa.

Makna takwa adalah ketakutan. Yakni rasa takut yang timbul karena kecintaan hamba kepada Rabb-nya. Ketakutan yang memunculkan kesetiaan seorang hamba untuk selalu taat pada perintah Allah Subhanahu wata’ala dan patuh untuk tidak melanggar larangan-Nya.

Begitupun, walau puasa dikatakan sebagai ibadah yang sangat pribadi, namun juga memiliki dimensi sosial yang dahsyat. Melalui puasa, dengan menahan makan dan minum serta pantangan yang lainnya, pribadi orang yang berpuasa akan peka.

Peka atau kepekaan akan muncul pada diri orang yang berpuasa, semisal ketika merasakan betapa perihnya rasa lapar dan dahaga. Karena, bagi orang yang berpuasa dilarang untuk makan dan minum.

Betapa banyak orang yang kelaparan karena tidak ada yang hendak di makan, karena kondisi dan keadaannya. Namun, orang berpuasa berlapar dahaga dengan sengaja karena dalam rangka ibadah. Bukan karena tidak ada makanan.

Dari sanalah muncul kepekaan terhadap sesama, terutama bagi mereka yang selama ini sering kelaparan. Dari kepekaan inilah muncul rasa empati dan simpati. Bayangkan jika orang-orang yang kelaparan karena tidak memiliki makanan bahwa itu kita! Nah?

Selanjutnya, sebagai orang yang beriman hendaknya juga paham bahwa ibadah puasa tidak hanya sekadar menahan diri dari lapar dan dahaga saja, Ketika berpuasa tentu juga harus menjaga lisan dan perbuatan agar tidak menyakiti orang lain.

Menyakiti hati orang lain dengan lisan, maupun perbuatan akan mengurangi kualitas ibadah puasa kita. Dengan berpuasa juga dilatih menahan diri dari segala hal yang mengurangi dan menghilangkan pahala puasa.

Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah yang diriwayatkan sejumlah perawi, bahwa: “Puasa adalah tameng. Apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, maka pada saat itu janganlah ia berbuat rafats dan bertindak bodoh.” (HR Muslim, Nasa’i dan perawi lain).

Menurut Syaikh Ghanim bahwa: “Rafats maknanya yaitu janganlah orang yang berpuasa berkata-kata keji. Sedang makna jangan bertindak bodoh yakni jangan sampai orang yang sedang berpuasa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang bodoh, semisal menjerit-jerit, mengejek atau membodohi orang lain”.

Itulah, di antara dimensi sosial dalam ibadah puasa, bahwa puasa yang dilaksanakan oleh orang Islam yang beriman diharapkan bisa membiasakan individu-individu atau pribadi-pribadi yang memiliki kepekaan sosial. Pribadi yang memiliki rasa empati dan jauh dari sikap dan sifat egois yang cenderung mementingkan diri sendiri.

Suasana bulan puasa, yakni bulan suci ramadhan juga mendidik sikap kepekaan sosial bagi individu muslim untuk suka berbagi dengan sesama. Sebagaimana hadits tentang keutamaan memberi makan orang yang berpuasa.

Termaktub dalam sunan Ibnu Majah 1746, dari Zaid bin Khalid Al-Juhani berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”

Semoga dengan ibadah puasa di bulan suci ramadhan yang mulia ini, mudah-mudahan kita menjadi manusia yang peka dan suka empati dengan sesama. Dan semoga dapat meraih derajat takwa. Aamiin. Wallahu a’lam bish-shawab.

*Penghulu Madya KUA Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.