Nenas Pegasing banjir

oleh
Nenas Pegasing (LGco : Kha A Zaghlul)

nenaspunahTakengon-LintasGayo.co : Dalam beberapa waktu belakang ini petani nenas di Pegasing mendapat berkah. Pasalnya dalam kurun waktu itu hasil panen buah nenas dikawasan tersebut  meningkat (di Gayo diistilahkan dengan banjir), hal tersebut berdampak baik bagi penghasilan petani.

Boiman salah satu pengusaha nenas voles, Jum’at 22 Agustus 2014 mengatakan, meski banjir harga nenas tetap stabil dan tidak mengalami penurunan. “Di beli dari petani jika ampalang (Borongan : Red) harga mencapai 6 ribu rupiah perbuah, jika tidak borongan harga bervariasi, 4 ribu rupiah untuk berukuran kecil, 6 ribu berukuran sedang dan 8 ribu berukuran sedang,” kata Boiman.

Dilanjutkan, dengan harga seperti itu para pedagang biasanya menjual harga lebih tinggi dari harga beli dari petani. “Saat ini pedagang menjual nenas dengan harga, 6 ribu rupiah untuk nenas berukuran kecil, 8 ribu rupiah ukuran sedang dan 10 ribu rupiah untuk buah nenas berukuran besar, bahkan ada yang menjual lebih dari harga itu, tergantung kualitas nenasnya bagus atau tidak,” ungkapnya.

Boiman juga mengatakan, meski buah nenas banjir pembeli juga tidak sepi, hal tersebut dikarenakan banyaknya orang yang datang ke Pegasing sambil menonton pacuan kuda. “Pembeli tidak sepi, karena ada pacuan kuda, dan selama pacuan kuda biasanya nenas menjadi primadona bagi pengunjung yang datang ke Pegasing,” ujar Boiman.

Hujan mengguyur Nenas banjir 

Sementara itu, salah seorang petani nenas Iwan mengungkapkan buah nenas mengalami peningkatan panen dikarenakan hujan yang mengguyur wilayah Aceh Tengah dan sekitarnya beberapa waktu lalu.

“Kemarau panjang yang melanda wilayah Gayo akhir-akhir ini, menyulitkan perkembangan nenas, matangnya sangat lama meski rasanya lebih manis, beberapa waktu lalu hujan terus mengguyur dan buah nenas mulai memerah dan banyak yang matang,” ungkap Iwan.

Dia menambahkan, selama produktifitas nenas meningkat, dirinya bersama keluarga memperoleh penghasilan sebesar 750 ribu rupiah rata-rata sekali panen.

“Alhamdulillah, meski banjir harga tidak terlalu turun, penghasilan per sekali panennya lumayan, dalam seminggu bisa 2 kali panen, dan mungkin akan bertahan selama 1 bulan atau bahkan lebih tergantung ukuran dari kebun petaninya,” demikian Iwan.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.