Irmansyah; Putra Gayo Sang Wakil Walikota Jaksel

oleh

1441890196

BELUM banyak yang tau jika Wakil Walikota Jakarta Selatan adalah putra Gayo asli, namanya Drs. Irmansyah, M.Sc yang dilantik Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Balaikota, Jumat 7 Agustus 2015 silam mendampingi Walikota H. Tri Kurniadi, S.H, M.Si.

Bahkan orang nomor satu Aceh Tengah, Nasaruddin, kaget setelah mendengar informasi jika pria Gayo kelahiran Takengon, 12 Januari 1966 itu juga hadir di acara silaturrahmi Urang Gayo se-Jabodetabek di Museum Keprajuritan TMII Jakarta, Sabtu 6 Agustus 2016, persis saat 1 tahun Irmansyah menjabat jabatan yang tergolong penting tersebut.

Sebagai wujud apresiasinya, calon Wakil Gubernur Aceh mendampingi dr. Zaini Abdullah di Pilkada 2017 ini turut menyampaikan ucapan selamat datang kepada Irmansyah di acara yang dihadiri ribuan orang tersebut, walau keduanya belum pernah bertatap muka dan berkenalan.

Irmansyah-dan-Jokowi
Irmansyah dampingi Jokowi

Menjadi pejabat teras dalam lingkup pemerintahan DKI Jakarta tidak mudah, terlebih di era gubernur Joko Widodo (Jokowi) yang dilanjutkan oleh wakilnya Ahok menyusul terpilihnya Jokowi sebagai presiden. Seluruh PNS diukur kinerjanya dengan prestasi kerja. Demikian pendapat Kabag Humas Bener Meriah, Irmansyah (kebetulan nama sama) yang memberikan informasi awal kepada penulis tentang Wakil Walikota tersebut.

Putra kedua dari tokoh Gayo, Wahab Rahmadsyah ini pernah sebagai staf Jokowi semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selama 5 bulan, Irmansyah keseharian tugasnya bersama Jokowi, termasuk pergi kemana-mana karena jabatannya sebagai kepala biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri Pemerintah DKI Jakarta yang membawahi 4 bagian, Tata Usaha Pimpinan, Kerjasama Luar Negeri, Pelayanan Korps Diplomatik, serta bagian Protokol.

“Saat pak Jokowi sebagai Gubernur hubungan kita bisa langsung-langsung saja, namun sekarang setelah jadi Presiden tentunya harus melewati protokoler ketat Paspampres,” ungkap Irmansyah.

Sambil wawancara, penulis menunjukkan foto cover buku Jejak Jokowi di Gayo serta beberapa foto Jokowi saat berada ditengah para sahabatnya semasa bekerja di PT. KKA (persero) tahun 1986-1988. Dia mengapresiasi upaya pencatatan sejarah ini.

Irmansyah saat dilantik Ahok sebagai Wakil Walikota Jakarta Selatan
Irmansyah saat dilantik Ahok sebagai Wakil Walikota Jakarta Selatan

Jokowi, menurut Irmansyah sangat mengenal Gayo. “Dia menceritakan tentang keberadaannya di Gayo kepada saya,” kata Irmansyah yang mendapat informasi awal jika Jokowi pernah berdomisili di Gayo dari ayahnya, Wahab Rahmadsyah.

Saat gempa Gayo 2 Juli 2013, Irmansyah banyak memberi informasi kepada Jokowi yang berujung digelontorkannya dana bantuan Pemerintah DKI Jakarta berjumlah Rp 3 Milyar, dengan rincian Rp 1 Milyar untuk Bener Meriah dan Rp 2 Milyar untuk Aceh Tengah.

Dalam pandangan Irmansyah, Jokowi adalah sosok pemimpin yang tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, tegas dengan pendekatan budaya ketimuran (Indonesia). Tidak membuat batas dengan rakyatnya, sederhana dalam keseharian, teguh dalam memegang prinsip pribadi yang beliau anggap benar namun tetap membuka ruang saran dan pendapat dari manapun dan oleh siapapun.

Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Irmansyah berpedoman “sebaik-baiknya manusia adalah yang banyak memberi manfaat kepada orang lain, bukan pada jabatannya”.

Buku Jejak Jokowi di Gayo yang ditulis Khalisuddin bersama Murizal Hamzah
Buku Jejak Jokowi di Gayo yang ditulis Khalisuddin bersama Murizal Hamzah

“Di Jakarta ini jika kinerja tidak bagus ya langsung diganti sama Ahok, kita taunya kerja dan kerja saja. Dan disini dalam pembelanjaan tidak lagi pakai uang cash, semua dengan transaksi bank, jadi lebih transfaran. Ahok begitu cara kerjanya,” ungkap Irmansyah.

Melihat Gayo, Irmansyah mengaku tidak tau kondisinya secara detil. Namun jika indikatornya saat penyaluran dana bantuan Gempa Gayo dari Pemerintah DKI Jakarta, Irmansyah menilai Pemerintah Aceh Tengah dan Bener Meriah harus meningkatkan kualitas tertib administrasi.

“Waktu itu data dan dokumen-dokumen lainnya untuk keperluan proses penyaluran bantuan tidak bisa diberikan dengan cepat,” ungkap Irmansyah.

Saran dia, urusan data harus real dimiliki Pemerintah Daerah, harus valid dan update. Dan untuk memiliki data harus melibatkan seluruh local leader unsur pemerintahan dari tingkat terbawah.

“Data yang valid dan update sangat menentukan ketepatan pengambilan keputusan. Hal ini penting untuk efesiensi anggaran, tentu semuanya faham soal ini,” tegas Irmansyah.

Irmansyah-dan-keluarag-Jokowi
Irmansyah bersama keluarga Jokowi

Potensi dari Gayo menurut dia sangat luar biasa banyaknya, terutama kopi. “Di Jakarta dimana-mana orang sudah tau jika Gayo itu penghasil kopi terbaik. Pemerintah di Gayo harus fokus dengan kopi agar bisa memberi manfaat se-optimal mungkin bagi rakyat Gayo,” ujarnya.

Petani harus diupayakan mendapatkan keuntungan yang paling wajar. “Kita harus potong jalur distribusi demi petani,” saran Irmansyah.

Wahab Rahmadsyah
Wahab Rahmadsyah

Lain itu panorama di Gayo juga banyak yang bilang sangat bagus, terutama Danau Lut Tawar. “Kalau transportasi udara sudah masuk ke Gayo akan menjadi daerah terbuka, tinggal kita mengemas potensi wisatanya, tentu dengan memperhatikan sarana prasarana pendukungnya,” kata Irmansyah menanggapi akan dimulainya penerbangan komersil maskapai penerbangan Wings Air di Bandara Rembele, 19 Agustus 2016.

Juga faktor sumber manusianya. “Bukan sumber daya manusia, tapi sumber manusia. Kalau sumber daya manusia, manusianya dijadikan sebagai alat. Maka saya sebut sumber manusianya karena manusia yang berkarya harus jadi perhatian,” ungkap Irmansyah.

Pandangan Irmansyah, setiap melakukan pekerjaan harus memberi makna kepada pekerjaannya. sehingga kita bekerja semata-mata karena amanah dari Allah. “Kita harus mengenyampingkan kepentingan lain selain memberi manfaat kepada manusia lain dan cara yang paling penting agar pekerjaan efektif sebetulnya adalah membangun jejaring kerja,” tegas Irmansyah.

Di bidang pendidikan, Irmansyah juga kembali menegaskan perlunya data valid. “Untuk membangun Gayo perlu tenaga potensial baik urang Gayo yang ada di Gayo maupun yang ada di luar. Banyak sekali putra Gayo yang berada di luar punya potensi untuk membantu membangun Gayo,” ungkap Irmansyah.

Irmansyah dan walikota jakselPotensi ini mestinya diberdayakan. “Mungkin suatu saat bisa diundang untuk memberi masukan soal pembangunan atau penjajakan kemungkinan investasi di Gayo,” ungkap sosok yang masih punya masa kerja hingga 10 tahun kedepan ini.

Selanjutnya kepada putra-putra Gayo yang ada diluar, Irmansyah mengajak untuk turut memberi kontribusi membangun Gayo walau tidak mesti pulang kampung. “Membantu membangun Gayo tidak mesti berada di Gayo atau menjadi bupati,” ujarnya.

Saat ini, Irmansyah sedang mengikuti pelatihan di Lembaga Administrasi Negara (LAN) hingga bulan November 2016. Reform Leader Academy sebagai bagian dari program revolusi mental Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) dengan tujuan melahirkan orang-orang yang menjadi agen perubahan.

Sebagai Wakil Walikota, Drs. Irmansyah, M.Sc bersama Walikota H. Tri Kurniadi, S.H, M.Si bertugas mengelola wilayah pemerintahan Jakarta Selatan fokus pada Informasi Publik, Pelayanan Publik dan Partisipasi Publik sebagai salah satu indikator Smart Goverment. [Khalis]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.