Danau, Kopi dan Leuser : Etape Tour de Luttawar yang Unik dan Memorable

oleh
Edgar Nieto, Pebalap asal Spanyol yang menjadi race ambassador iTdL. (Ist)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Ajang balap sepeda profesional peertama di Aceh, international Tour de Luttawar (iTdL) akan berlangsung di Aceh Tengah pada 28 hingga 30 Oktober 2022 mendatang.

Para peserta iTdL akan menempuh tiga etape dengan rute dan penamaan yang sangat unik, yaitu Etape I “Danau”, Etape II “Kopi” dan Etape IlI “Leuser”.

Rute tersebut berjarak total 185 Kilometer, melintasi 11 Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tengah.

iTdL memperlombakan 3 kategori peserta, Men Elite, Men Junior dan Women Open. Untuk nomor Men Elite, panitia mendatangkan Juara Indonesia ITT Kejurnas 2022 M. Abdurrohman, Anggota Timnas SEA Games Selamat Juangga dan Pembalap Spanyol yang sering menjadi pemenang balap sepeda di Indonesia, Edgar Nieto.

Dalam rangka pembinaan, khusus untuk peserta Men Junior dan Women Open, panitia memberikan keringanan dengan tidak mewajibkan UCI id untuk pendaftaran, tetapi tetap disediakan penginapan, makan dan asuransi. Demikian terang kepala Sekretariat iTdL, Aljunishar Agam, di Takengon Selasa (11/10/2022).

“Bahkan untuk peserta yang mendaftarkan secara berkelompok, panitia memberikan keringanan biaya pendaftaran 20%, dengan catatan jumlah anggota kelompoknya minimal 4 orang,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan, iTdL akan dimulai pada hari Jumat 28 Oktober 2022, bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda. Pada hari pertama, digelar etape “Danau”, yang berkarakter cenderung flat dan berkarakter cepat, tanpa tanjakan atau turunan tajam, oleh karena itu Etape “Danau” dikhususkan untuk peserta Junior dan Puteri.

“Start Etape 1 pada pukul 14.00 WIB dengan pelepasan yang rencananya akan diminta kesediaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno,” terang Agam.

Selanjutnya etape “Kopi”, yang disebut sangat unik dan mungkin satu-satunya di dunia, pada rute ini para peserta dan penonton iTdL akan disuguhi hamparan kebun kopi Arabika Gayo, mulai dari Ratawali, Blanggele, Jaluk hingga Bies, dengan total jarak tempuh sekitar 78 Km.

Dengan karakter perpaduan turunan dan tanjakan tajam, Etape ini memang diperuntukkan bagi peserta Men Elite dan Executive Open.

“Start akan dilakukan di Pantan Terong pada pukul 10.00 WIB, pelepasan peserta oleh Ketua Pengprov ISSI Aceh, Darwati A.Gani,” ujarnya.

Etape terakhir (Leuser), dengan lintasan yang sangat indah bahkan disebut “The pieces of heaven” tersaji jejeran tanaman pinus dan tumbuhan perdu lainnya. Kualitas aspal di jalur ini juga sangat halus dan rata sehingga memberikan kesempatan bagi para pembalap mencapai kecepatan maksimal.

Dengan berbagai potensi tersebut, jalur Simpang Simpil menuju Isaq ini ke depan dapat menjadi surga olahraga bersepeda Indonesia, sesuatu yang terekspos melalui iTdL dan memberikan banyak manfaat untuk Aceh Tengah.

Puncak dari keseruan iTdL akan terjadi pada lintasan Bur Lintang yang disebut sebagai jalur paling menantang di antara even balap sepeda Indonesia.

Dengan elevasi mencapai 860 meter, tanjakan sepanjang 10 kilometer akan menyajikan pertarungan sengit di antara para pembalap “climber”, panitia iTdL bahkan khusus mengundang Edgar Nieto karena terkenal sering mengalahkan pembalap Indonesia di tanjakan.

Pada turunan Bur Lintang, peserta iTdL menurut simulasi dan kalkulasi Race Planner PB ISSI akan mencapai kecepatan tertinggi: 90 Km/jam. Titik inilah yang oleh panitia ditawarkan kepada para calon pengunjung untuk menonton iTdL.

Dengan segala persiapan tim sekretariat yang sangat rapi dan matang, Agam sangat berharap dukungan masyarakat dalam rangka ketertiban jalur dan memeriahkan iTdL. Tanpa keterlibatan masyarakat Aceh Tengah terutama sepanjang jalur yang dilewati pembalap. iTdL sulit terlaksana dengan sukses.

“Masyarakat dapat berkontribusi dengan melakukan pembersihan lingkungan bahkan menyajikan berbagai atraksi budaya menyambut pembalap melintas,” tutup Agam.

[Red]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.