Ketum HMI Cabang Takengon : Tagore Jangan Berdongeng

oleh

Redelong-LintasGAYO.co : Pernyataan Tagore Abubakar soal dukungannya pada perusahaan PT LMR yang berencana mengeruk tanah linge menuai banyak kecaman dari berbagai pihak. Mantan Bupati Bener Meriah itu menjadi bulan bulanan masa Aktivis Tolak Tambang yang selama ini giat menyuarakan isu Penolakan terhadap rencana pertambangan tersebut.

Kali ini kecaman datang dari Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Takengon Suyanto. Melalui rilisnya yang diterima media ini pada Jum’at (19/12/2019), Anto panggilan akrab aktivis hijau hitam ini menyebutkan pernyataan Tagore tentang Penambangan emas oleh PT LMR akan mensejahterakan masyarakat Linge adalah dongeng alias kekeberen.

“Keliru jika tambang disebut mampu mensejahterakan rakyat seperti apa yang disampaikan oleh ketua Dewan adat Gayo (DAG) Tagore Abubakar Kalau benar tambang itu mampu mensejahterakan maka puluhan tahun yang lalu masyarakat indonesia seharusnya telah sejahtera karna ada ratusan perusahaan tambang di negeri ini namun pada kenyataanya belum ada daerah yang sejahtera gara – gara tambang,” ungkapnya

Ia juga menyoroti pernyataan Tagore yang mencoba menyamakan PT LMR dengan pertambangan yang ada di Wamena, Papua.

“Papua sampai saat ini masih tergolong daerah miskin padahal di daerah tersebut ada tambang terbesar. Oleh sebab itu, keliru jika kita bercontoh kepada persen persenan mereka. 7 % yang disebutkan oleh Tagore tidak akan mensejahterakan masyarakat linge. Jika tidak percaya, saya tantang Tagore untuk menyebut satu daerah saja yang masyarakatnya sejahtera Karena Tambang Emas di Indonesia ini,” katanya.

Lanjutnya lagi, seebagai seorang Ketua Dewan Adat Gayo Tagore perlu kembali belajar dan mengkaji tentang dampak kehadiran Tambang Emas di Gayo.

Seyogyanya Tagore lebih paham karena sudah pernah menjadi angota DPRI yang seharusnya pernah mendengar atau mengetahui konflik masyarat dengan perusahaan tambang yang kerap terjadi di hampir setiap daerah yang ada perusahaan tambangnya”.

Diakhir pers rilis nya, Suyanto meminta seluruh masyarakat Gayo khususnya pendiri DAG untuk menyoroti tindak tanduk organisasi DAG yang menurutnya berpeluang disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kami mencoba berfikir Positive terhadap keberadaan Dewan Adat Gayo yang pada hakikatnya dibentuk untuk menjaga Nahma dan Marwah urang Gayo. Oleh sebab itu, kami mendesak seluruh pihak yang ikut mendirikan Organisasi ini untuk bicara kepada publik soal sikap mereka terhadap Tambang. Supaya clear dan tidak ada penyesatan, Apakah DAG secara organisasi sepakat pada pengerukan emas di Tanoh Linge atau hanya Oknum Ketua nya saja yang menginginkan tambang tapi mencatut nama DAG dalam prosesnya,” tutupnya.

[SP/DM]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.