Dewan Adat Dukung Tambang, Salman Yoga : Tagore Buta Sejarah Linge!

oleh
Salman Yoga bersama Penari Saman Binaan Dispar Gayo Lues (Ist)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Pernyataan Ketua Dewan Adat Gayo (DAG), Tagore Abubakar yang menyatakan bahwa tambang emas dapat mempertahankan peradaban, namun justru peperangan dan kemiskinanlah yang merusaknya, dibantah oleh salah seorang pemerhati adat dan sejarah Gayo, Salman Yoga.

Menurut Salman pernyataan Tagore tersebut hanya untuk memuluskan nafsu sesaat dengan mendukung kehadiran PT LMR yang akan melakukan penambangan emas di Linge.

“Dari sini saya tahu, bahwa Tagore buta sejarah Gayo, terkhusus Linge,” kata Salman Yoga, Selasa 16 Desember 2019.

Menurut Salman, semiskin-miskinnya masyarakat Linge, mereka tidak dimiskinkan oleh peradaban. Justru, rezim pemerintahan lah yang memiskinkan mereka.

“Pernyataan miskin itu hanya diutarakan dari seorang Tagore saja, akan tetapi wilayah Linge itu hanya dimarginalkan oleh rezim, baik rezim pemerintahan yang lalu maupun saat ini,” tegas Salman.

“Sejarah yang harus kita tahu. Jalan aspal menuju Linge hingga ke Jamat, itu atas perjuangan Almarhum Iklil Ilyas Leube, banyak orang yang tahu tentang itu. Termasuk, yang diperjuangkan saat itu adalah, jembatan menuju buntul Linge, Masjid, mess. Namun, program itu kandas sejak Iklil Ilyas Leube meninggal dunia,” kenang Salman.

“Artinya jika Tagore menjadikan kemiskinan masyarakat Linge sebagai tameng untuk mendukung tambang emas. Itu menandakan orang sekelas Tagore buta sejarah dan sama sekali tidak paham,” demikian Salman Yoga.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.