TAKENGON-LintasGAYO.co : Komoditi unggulan dari Gayo yakni kopi di ekspor ke berbagai mancanegara. Kopi juga turut menyumbang devisa bagi negara lewat ekspor tersebut.
Namun, hingga saat ini Gayo belum mendapat insentif dari Pemerintah Pusat meski ikut menyumbang devisa. Demikian disampaikan Bupati Bener Meriah, Abuya Tgk. H. Sarkawi saat acara sosialisasi kopi organik yang digelar Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh di GOS Takengon, Sabtu 26 Oktober 2019.
“Kita petani Gayo sudah menghasilkan devisa, namun hingga saat ini belum mendapat insentif apa-apa dari hasil ekspor kopi,” kata Abuya.
Lanjutnya lagi, selain insentif dari hasil ekspor, kopi Gayo juga masih dikenakan pajak 10 persen yang menurutnya cukup besar.
“Kami menyampaikan ini, karena dalam pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian. Kami butuh intensif itu, dan ini suara urang Gayo,” tegasnya.
Abuya juga mengatakan, medio Januari-Juli 2019, nilai ekspor kopi Gayo ke Amerika sebesar USD 45 juta dan di perkirakan sampai akhir tahun ini nilainya mencapai USD 100 juta.
“Jadi insentif yang kita harapkan dalam bentuk bantuan yang bisa menggenjot produksi kopi arabika Gayo yang selama ini dilakukan secara manual, hingga hasil produksinya hanya betkisar 750-800 Kg/hektar/tahun,” jelasnya.
[Darmawan]