Kopi Gayo Terpapar Zat Kimia Berbahaya, Darimana Glifosat Berasal?

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Kopi arabika Gayo kini diterpa masalah besar. Paparan zat kimia berbahaya berupa zat glifosat menjadi perhatian serius semua pihak.

Kopi yang merupakan denyut perekonomian masyarakat Gayo harus dilindungi dari segala jenis kerusakannya. Terpaparnya zat glifosat pada kopi gayo mencuat setelah uji laboratorium International, disaat sejumlah eksportir di Tanoh Gayo mengirimkan sample konvensional (tanpa sertifikat) ke sejumlah negara di Benua Biru.

Adalah Inggris, Jerman dan Prancis yang menjadi sasaran ekspor komuditi andalan dari bumi Gayo tersebut.

“Buyer (pembeli) dari Jerman, Inggris dan Prancis telah menyatakan membatalkan kontrak pembelian kopi dari beberapa koperasi di Gayo,” sebut Ketua Kopepi Ketiara, Rahmah, Kamis 10 Oktober 2019.

Pembatalan pembelian itu katanya lagi, lantaran kopi arabika Gayo diduga mengandung zat kimia berbahaya berupa herbisida glifosat. “Sudah tiga kali kita kirim sample kopi Gayo konvensional (tanpa sertifikat) ke Eropa, dan di tolak. Setelah melakukan uji lab International, kopi kita mengandung zat glyphosate,” katanya.

Dari mana glifosat itu berasal? Rahmah menjelaskan, penggunaan zat kimia pembasmi rumput dengan dosis tinggi menjadi salah satu penyebab terpaparnya kopi Gayo oleh zat tersebut.

Berita Terkait : Gawat! Kopi Gayo Ditolak Buyer Karena Mengandung Zat Kimia Berbahaya

Kopi Gayo Terpapar Glifosat, Waspadai Pengoplos Kopi Dari Luar Daerah!

“Herbisida pembasmi rumput acap kali digunakan oleh petani kita untuk membersihkan lahan pertaniannya. Sehingga kopi terkontaminasi zat glifosat yang dihasilkan dari penggunaan obat semprot pembasmi rumput tersebut,” kata Rahmah.

Eksportir kopi Gayo, Rahmah dan Iwan Tosa di Budapest

Dikatakan lagi, herbisida pembasmi rumput dengan dosis tinggi banyak beredar di toko saprodi di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Lain itu, penggunaan pupuk kimia berlebihan juga menjadi faktor kecil terkontaminasinya zat kimia ke kopi.

Berita Terkait : Diduga Ada Perang Dagang Kopi Arabika Gayo

“Untuk pemupukan kita bisa gunakan pupuk alami, seperti kulit cherry kopi dan kotoran hewan ternak,” katanya.

“Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Pemakaian herbisida harus dikurangi. Ini sangat berbahaya terhadap kopi kita. Bisa-bisa nanti sepi pembeli,” demikian Rahmah menimpali.

[Darmawan Masri]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.