Catatan : Darwan Hakim*
(Entrepreneur diperkenalkan pada Tahun 1986 di Fakultas Ekonomi Unsyiah saat penulis awal kuliah Ekonometrik dari Almathum Dr Dayan Dawood MA yang mengatakan Kalau Daerah Mau maju harus mencetak sebanyak banyaknya entrepreneur).
Secara tidak sadar pedidikan telah mengalami disruption dari waktu ke waktu sebagai mana kita alami dengan bukti hilangnya PGA, SPG, hilangnya pasantren yang tidak berkurikulum standar dan institusi pendidikan lainnya yang umumnya pada tingkatan SLTA dan perguruan tinggi.
Sejak Pemerintah mengamabil kebijakan penerimaan PNS zero growth dan terjadinya krisis ekonomi banyak pihak merubah orientasi dari pekerja menjadi wirausahawan/entrepreneurship.
Fakta masih banyaknya pengangguran lulusan perguruan tinggi (sarjana mangkrak) dan rendahnya pertumbuhan wirausahawan di daerah telah membuat beberapa perguruan tinggi merubah paradigma pendidikan berorientasi kepada kewirausahaan.
Dari pengamatan penulis terlihat paradigma entrepreneur belum maksimal diaplikasikan oleh perguruan tinggi negeri/swasta tapi perguruan tinggi kedinasan rasanya tidak begitu penting mindset kewirausahaan karena setelah selesai kuliah langsung mendapat kerja sebagai PNS.
Sepengetahuan penulis perguruan tinggi negeri yang telah sangat visioner mendeglarasikan diri sebagai perguruan tingi kewirausahaan adalah ITB dengan tagline ITB Entrepreneurial University dengan target 30 persen sarjana jadi wirausaha, sedangkan pergurun tiinggi lain masih pada tagline komunitas entrepreneurship, kegiatan entrepreneurship atau pada level kuliah di kelas dengan 3 (tiga) SKS.
Ketegasan tagline atau paradigma kuliah akan menjadi wirausaha adalah menguatkan semangat mahasiswa bahwa kelak saat sarjana akan menjadi wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja, memobilisasi faktor produksi, menciptakan nilai tambah, imbalan dalam kepuasan mejalani hidup mandiri adalah hal yang akan pasti dicapai bukan menjadi honorer di instansi pemerintah.
Kita berharap perguruan tinggi lain dapat meniru ITB sebagai The Entrepreneurial University. Kalau mahasiswa kuliah dikampus yang belum mempunyai paradigma entrepneurship disarankan kepada mahasiswa dalam kuliah agar bisa melatih diri berwirausaha sambil kuliah (tidak mencari untung tetapi melatih jiwa/softskill dan hardskill, berkomunitas kewirausahaan, magang saat libur kuliah, mulai telaten membentuk dan mengembangkan produk sendiri dan kalua bisa skripsi tentang usaha yang telah dibangun sendiri yang formal dan sudah berjalan dalam ekosistem bisnis yang sudah seatle.
Semoga nantinya akan semakin banyak sarjana yang diwisuda mempunyai usaha milik sendiri dan ijazah sebagi legalitas telah lulus secara akademis, InsyaAllah.
*Tokoh Gayo tinggal di Jakarta