Belajar Mandiri dan Tanggung Jawab dari Penduduk Negeri Sakura

oleh

Oleh : Rezka Kenara*

Mengunjungi suatu tempat membuat kita mengetahui hal baru dan menarik. Salah satunya saya temukan di Jepang. Saya belajar tanggung jawab tentang kebersihan dari penduduk Jepang.

Tidak ada cleaning servis di Jepang, karena semua orang memiliki tanggung jawab menjaga kebersihan kantor, halaman, tempat istirahat dan toilet. Pagi hari akan dimulai dengan bersih-bersih. Mulai dari menyapu halaman, membersihkan meja dan memastikan semua ruangan tempat sampahnya telah kosong.

Pada saat istirahat pagi, makan siang dan istirahat sore semua orang akan membersihkan bekas makanannya, membersihkan meja jika ada tumpahan makanan dan merapikan semua seperti semula termasuk mencuci gelas dan semua barang yang dia kotori selama istirahat. Menariknya waktu istirahat benar-benar hanya 15 menit. Pengaturan waktu yang tepat.

Sore hari sebelum pulang, semua orang kembali beres-beres, semua tempat sampah dikosongkan, semua bekas pekerjaan dirapikan, tidak ada meja yang berantakan, tidak gelas yang lupa di cuci, bungkus makanan yang ketinggalan.

Semua tempat harus rapi seperti semula. Hal seperti ini diterapkan di semua tempat baik tempat kerja, sekolah bahkan kantor pemerintahan. Semua orang harus bertanggung jawab menjaga kebersihan yang ada disekitarnya.

Di negeri sakura ini, jasa seperti cuci baju (laundry) sangat mahal, biasanya orang hanya akan melaundry pakaian mahal mereka yang takut rusak jika dicuci sendiri.

Selain bertanggung jawab atas kebersihan, penduduk Jepang juga adalah orang-orang yang mandiri. Pekerjaan rumah dilakukan sendiri, mulai rapi-rapi rumah, memasak makanan, menyetir atau pekerjaan rumah lainnya. Maka tidak ada pembantu dan tidak ada supir karena semua dilakukan sendiri.

Filosofi orang Jepang adalah “saat melakukan sesuatu kita harus memikirkan orang-orang setelah kita” jadi semua orang benar-benar menerapkan filosofi ini, sehingga mereka akan berusaha dengan baik menjaga kebersihan dan kenyamanan orang-orang setelahnya. Jadi, semua fasilitas umum sangat bersih dan nyaman digunakan termasuk toilet.

3 Peserta dan Aceh Tengah mengikuti program pelatihan di Okabayashi Farm Jepang (Ist)

 

* Rezka Kenara merupakan peserta program pelatihan di Okabayashi Farm di Kota Ochi Provinsi Kochi, Jepang. Program ini merupakan kerjasama pemerintah Jepang dalam program ini diwakili oleh JICA dengan pemerintah Aceh Tengah, dalam rangka melatih calon-calon pemimpin baru dalam membangun industri pengolahan hasil pertanian. Program ini berdurasi selama 3 tahun dan total jumlah peserta 3 orang. Peserta dipilih dari hasil seleksi yang diselenggarakan dinas pertanian kabupaten Aceh Tengah.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.