Belang Gele Pernah Jadi Sentra Pengolahan Kopi Arabika Gayo di Masa Belanda

oleh
Kopi Belang Gele Memandang ke Kota Takengon. (Kha)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Kampung Belang Gele, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, ternyata pernah dijadikan sebagai tempat pengolahan kopi arabika Gayo mulai dari paska panen oleh Penjajah Belanda.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang pemerhati kopi Gayo, Khalisuddin yang beberapa tahun lalu dipercaya oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh sebagai salah seorang peneliti kopi dan budaya Gayo.

“Di Kampung Belang Gele yang memiliki ketinggian 1600 mdpl, punya view yang sangat indah saat memandang ke lembah Kota Takengon dan Danau Lut Tawar,” kata Khalis, beberapa waktu lalu.

Selain memiliki view yang indah yang menjadikan Belanda tertarik, unsur hara tanah di seputarannya pun sangat bagus ditanami kopi. “Sejak zaman Belanda hingga kini, semua tahu bahwa Belang Gele punya kopi yang bagus,” sebutnya.

Diceritakan Khalis, dari hasil penelitian bersama beberapa peneliti lainnya itu, Belanda pernah membangun sebuah kolam di Belang Gele. Kolam tersebut, dijadikan sebagai penampung air, yang kemudian dialirkan sekitar 1 Km dimana mesin penggiling kopi milik Belanda beroperasi.

“Sampai saat ini, sisa-sisa bangunan irigasinya masih ada dan cukup mudah di jumpai. Dari sinilah, Belanda mengolah kopi paska panen untuk kemudian di ekspor ke negara lain,” tandasnya.

Mau tau, dimana letak lokasi kolam dan irigasi pengolahan kopi di jaman Belanda, simak video berikut :

[Darmawan Masri]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.