Terlalu Pede atau…?, Begini Pandangan Psikolog Terhadap Poster Caleg yang Bikin Takengon Semrawut!

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Dataran tinggi Gayo, sejak memasuki musim politik Pemilihan Legislatif (Pileg) dipenuhi beragam poster Caleg yang merusak keindahan alam Gayo, khususnya Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Banyak yang menilai, para Caleg yang baru terjun ke ranah politik terlalu percaya diri (pede) yang diikuti dengan pemasangan poster atau alat peraga kampanye secara berlebihan.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Pegasing, Aceh Tengah, Muzakir Arya. Ia menilai, ke-pede-an yang terlalu tinggi membuat para Caleg memasang Poster-Poster tanpa menghiraukan nilai estetika di daerah tujuan wisata ini.

“Sangat mengganggu pemandangan, membuat Kota Takengon Renggelak,” katanya, Rabu 30 Januari 2019.

Baca Juga : Tak Mengindahkan Nilai Estetika, Poster Caleg Bikin Takengon “Renggelak”

Menanggapi maraknya poster Caleg yang narsis tersebut, LintasGAYO.co mencoba mengupas dari sudut pandang psikologis.

Salah seorang Psikolog di Aceh Tengah, Wahyuni, M.Psi, Kamis 31 Januari 2019 mengatakan, bahwa pemasangan Poster Caleg di sembarang tempat belum masuk ke ranah narsistik (percaya diri berlebihan).

“Ada beberapa indikator yang harus diukur kenarsisan setiap orang. Tidak cukup hanya dengan satu indikator saja,” kata Wahyuni.

Menurutnya, suatu kewajaran para Caleg memasang poster. Karena dirinya ingin dikenal para pemilih saat Pileg berlangsung.

“Alat peraga berupa foto dalam ilmu Psikologi merupakan wadah visual agar orang mengingat gambar orang yang ditempel pada media tertentu. Dalam hal ini poster Caleg,” tegasnya.

Meski ia juga merasakan kekesalannya terhadap pemasangan yang dinilai kurang artistik tersebut, namun secara keilmuannya pemasangan poster Caleg belum masuk ke ranah narsistik.

“Mungkin aturannya saja yang dilanggar. Tidak boleh dipasang di tempat A tapi para Caleg tetap memasang, sehingga sangat mengganggu keindahan,” ujarnya.

Baca Juga : Segera, Panwas Aceh Tengah Akan Tertibkan Poster Caleg

Untuk hal aturan demikian, kata Wahyuni lagi tidak masuk ke ranah Psikologi. “Aturan dilanggar ya pihak terkait harus menertibkan dong. Intinya mereka (para caleg) agar ingin dikenal, walaupun mungkin dari sudut pandang lain, pemasangan poster secara berlebihan tidak terlalu efektif bahkan mubazir,” demikian Wahyuni.

[Darmawan Masri]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.