Selain Akses Jalan, Pemerintahan Shabela Diminta Perhatikan Situs Berserajah di Linge

oleh
Umah Pitu Ruang di Buntul Telege Linge, Aceh Tengah. (LGco_Khalis)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Salah seorang aktivis Jaringan Anti Korupsi Gayo (Jang-Ko) yang juga merupakan tokoh muda Kecamatan Linge, Sertalia mengaharapkan di tahun 2019 ini, Pemkab Aceh Tengah dibawah kepemimpinan Shabela Abubakar sebagai Bupati untuk bisa memperhatikan situs-situs bersejarah di daerah Linge.

“Selain membenahi akses jalan, kami sangat mengharapkan pintu hati Pak Bupati Shabela terketuk untuk membenahi situs-situs bersejarah di daerah Linge,” tegas Sertalia, Jum’at 25 Januari 2019.

Menurutnya, selain situs Reje Linge, masih terdapat aset sejarah di kawasan tersebut. Salah satunya adalah makam Muyang Gerpa. “Selama ini banyak yang berjiarah kesana. Jangankan makamnya dipugar, akses jalan menuju kesana saja susah. Penjiarah harus menyebrang sungai dengan berjalan kaki,” ungkapnya.

Dilanjutkan, pelestarian situs-situs bersejarah di Gayo sangat penting di lakukan dalam upaya menyelamatkan identitas dan sejarah Gayo. “Saat ini Umah Pitu Ruang di Buntul Linge tidak terurus,” katanya.

Ia berujar, Almarhum Iklil Ilyas Leube pernah menjemput bola untuk pelestarian aset sejarah di Linge. Namun, setelah Reje Linge ke XX tersebut mangkat, semua program jemputan tersebut tak ada yang tindaklanjuti.

Bukan hanya situs-situs bersejarah di Linge, Sertalia juga berharap Bupati Shabela punya arah kebijakan menjaga situs-situs lainnya, seperti Loyang Mendale.

“Sejak diteliti 2009 lalu, kondisi Loyang mendale masih begitu-begitu saja. Padahal, penemuan disana sangat penting untuk mengetahui nenek moyang Urang gayo sebagai identitas kita,” katanya.

[Darmawan]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.