Potensi Wisata Bener Meriah, Akankah Pribumi jadi Penonton di Negeri Sendiri?

oleh

Oleh : Marhamah*

Idul Fitri merupakan momen yang di nantikan umat Islam untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa satu bulan penuh. Liburan Idul Fitri menjadi kebiasaan masyarakat yang digunakan untuk bersilaturrahmi bersama keluarga sambil menikmati tempat-tempat wisata yang terbaru, memanjakan diri dengan kebersamaan sanak saudara sebelum melakukan aktivitas masing-masing.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bener Meriah, beberapa lokasi wisata di kabupaten dengan logo tugu Rimba Raya di antaranya Danau Lut Kucak, Air Panas Pondok Gresek (Pondok Sayur), Air Terjun Peteri Pintu (Babussalam), Lembah Pentago (Blang Panas), Gunung Merah Putih (Bale Bur Temun), Puncak Origon (Gunung Teritit) ini di Kecamatan Bukit.

Selain itu yang ada Gua Seribu Air Terjun di Kecamatan Gajah Putih, Air Terjun Kuala Indah di Kampung Meriah Jaya, dan Tracking Melintas 4 Air Terjun, Air Terjun Bergang di Kampung Ronga-ronga.

Wisata lain yang berpotensi tinggi juga terdapat di Kecamatan Timang Gajah, Pintu Rime Gayo, Wih Pesam, Bandar dan Syiah Utama serta cagar budaya seperti Makam Datu Beru dan Kuburan Tenge Besi.

Namun keberadan lokasi wisata ini tidak benar-benar dirasakan oleh para wisatawan. Hal ini terlihat jarangnya para wisatawan melancong ke tempat-tempat tersebut, kecuali pemandian air panas di Simpang Balik dan Bener Lampahan.

Padahal keberadaan jalan eks KKA merupakan “pintu masuk” luar biasa bagi para masyarakat pesisir untuk turut berwisata ke Bener Meriah, namun kita hanya sebagai penonton para wisatawan yang lewat menuju lokasi wisata di kabupaten tetangga.

Menurut penulis, jika saja wisata ini dikelola dan dipromosikan dengan baik tentu akan menjadi pemasukan ekonomi bagi masyarakat pribumi Bener Meriah.

Di zaman millenial yang hampir semua orang menggunakan smartphone, promosi menggunakan media sosial adalah salah satu cara ampuh dan praktis untuk menarik para wisatawan.

Seandainya ini dapat dilakukan oleh dinas terkait dan memanfaatkan dutanya untuk mempromosikan tempat wisata, tentu ini langkah awal yang bijak untuk menarik para wisatawan juga mengurangi pengangguran yang ada di Bener Meriah.

Lalu adakah yang mau berkreasi dan bijak atau mengiklaskan sedikit saja dana baik dinas maupun desa sebagai langkah awal memanfaatkan negeri tanah Surga ini untuk kepentingan masyarakat juga peroleh keuntungan di momen liburan ini?

Akhirnya, penulis khawatir pribumi Bener Meriah akan menjadi penonton di negeri sendiri ataukah akan menjadi pemain hebat yang berkarya. Wallahu a’lam bishawab. [ZR]

*Penulis adalah salah seorang warga Bener Meriah tinghal di Kampunh Makmur Sentosa Kecamatan Bandar.

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.