Selain Rihlah & Dakwah, Ada Silaturrahmi dan Serap Aspirasi dalam Safari Ramadhan Muspika Linge

oleh

Catatan: *Mahbub Fauzie*

Sama seperti ramadhan tahun-tahun sebelumnya, tradisi safari ramadhan dalam rangka mempererat ukhuwah antara pimpinan pemerintah kecamatan dengan masyarakat, di suasana ramadhan tahun 1439 H atau 2018 M kali inipun Muspika Linge Kabupaten Aceh Tengah kembali melaksanakannya.

Secara marathon dan zigzag harinya, hingga 28 Mei 2018 bertepatan dengan malam ke-13 Ramadhan, Tim safari tingkat kecamatan Linge telah menuntaskan kunjungan silaturrahmi ke kampung-kampung di empat (4) kemukiman dalam wilayah kecamatan terluas di kabupaten Aceh Tengah itu.

4 kemukiman yang ada di Linge adalah kemukiman Wihni Duson Jamat, Singah Mata, Gelung Prajah dan kemukiman Isaq. Untuk mencapai target kunjungan silaturrahmi dengan masyarakat di 4 kemukiman tersebut, Muspika membentuk 4 rombongan yang bergabung ke dalam Tim Safari Ramadhan Kecamatan Linge tahun 2018 M/1439 H.

4 rombongan tersebut masing-masing dipimpin oleh Camat, Danramil 04 Linge, Kapolsek Linge dan Sekcam. Sementara anggota atau personilnya terdiri dari unsur pemerintahan sipil dan militer dari kecamatan seperti dari KUA, Kantor Camat, Danramil dan Polsek. Ditambah tokoh agama (MPU) yang ada di kecamatan Linge. Sesuai jadwal yang ditentukan, tim bergerak menemui dan mengisi sebagian malam ramadhan bersama warga masyarakat di mesjid dan menasah yang ada dalam 4 kali angkatan.

Angkatan pertama pada Senin (21/5) atau malam ke-6 Ramadhan bergerak ke kemukiman terpelosok dan terjauh dari pusat kecamatan, yakni kemukiman Wihni Duson Jamat. 4 Rombongan Tim safari berangkat dari ibukota kecamatan, Isaq dengan membawa bekal bukaan. Ke-4 rombongan menyebar ke masjid/menasah di kampung Linge, Jamat, Reje Payung dan Delung Sekinel.

Selanjutnya angkatan kedua pada Rabu (23/5) bertepatan dengan malam ke-8 Ramadhan, kemukiman yang dikunjungi adalah Singahmata. Kali ini, Tim mengunjungi masjid dan menasah yang ada di kampung Owaq, Lumut dan Ise-ise. Disusul pada Jumat (25/5) malam ke-10 Ramadhan. Tim mengunjungi salah satu kampung di kemukiman Gelung Prajah, yakni Kampung Kemerleng dan sebagian lagi ke kampung-kampung yang ada di wilayah ibukota kecamatan (Isaq), yaitu Kute Rayang, Kute Robel dan Kute Keramil.

Angkatan ke-4 atau terakhir pada Senin (28/5) malam ke-13 Ramadhan. Tim bergerak menuju ke kampung-kampung wilayah barat kecamatan Linge yang masih masuk dalam kemukiman Isaq, yaitu kampung Arul Item, Antara, Gemboyah dan Pantan Reduk. Maka dengan terlaksananya kunjungan angkatan ke-4 ini, tuntaslah tim safari ramadhan tingkat kecamatan Linge untuk tahun ini.

Mengingat luasnya wilayah dan juga persebaran antar kampung yang berjarak jauh, dan untuk pemerataan kunjungan, maka strategi safari kali ini adalah, kampung-kampung yang telah dikunjungi Tim Safari Ramadhan dari Kabupaten tidak dijadwal untuk dikunjungi lagi oleh Tim Kecamatan. Adapun kampung yang dikunjungi Tim Kabupaten pada tahun ini adalah Penarun, SP III Uning, Pantan Nangka dan Mungkur.

*Rihlah dan Dakwah*

Hal menarik dalam setiap kunjungan tim safari ramadhan Muspika Linge adalah adanya perjalanan yang penuh dengan kesan-kesan indah dan nuansa spiritual. Kondisi alam Linge yang menarik sekaligus menantang, membekaskan kenangan mendalam bagi peserta safari.

Rihlah yang bernuansa tafakur alam dalam lintasan perjalanan menuju kampung-kampung nan jauh dari ibukota kecamatan sangat dirasakan. Betapa indah alam ciptaan Sang Khaliq  Yang Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya.

Jarak tempuh yang jauh, terutama saat Tim Safari menuju kampung-kampung di 2 Kemiskinan terjauh, yakni Pemukiman Wihni Dusun Jamat dan Singahmata; maka persiapan waktu keberangkatan pun dijadwal lebih awal. Dengan perhitungan, saat maghrib atau tiba waktu berbuka sudah berada di kampung tujuan. Atau paling tidak, rombongan Tim Safari sudah berada tidak jauh di kawasan.

Selain itu, untuk tidak merepotkan warga kampung yang menjadi tuan rumah kunjungan, rombongan Tim Safari Ramadhan Muspika Linge yang dipimpin langsung oleh Camat Linge, membawa bekal logistik sekadarnya untuk berbuka puasa.

Menariknya, tempat berbuka puasa pun tidak menjadi pikiran bagi personil rombongan tim safari. Di mana jumpa waktu maghrib, di situ berbuka. Namun, tempat yang dipilihnya tentu saja yang tersedia air untuk berdiri agar sekalian bisa segera mendirikan shalat maghrib. Seperti di arul yang ada “doyah” atau di tempat yang bisa memungkinkan untuk shalat.
Inilah nuansa wisata spiritual atau raihlah yang dirasakan.

Melihat alam Linge yang luas dengan banyaknya tumbuhan “uyem” atau pinus, yang akhir-akhir ini sedikit terusik akibat adanya “menderesan” getah, adanya tumbuhan “kilang kaling” atau “Enau” juga masih bisa menjadi media tafakur dan syukur, betapa Maha Agung-Nya Allah menyiapkan sumberdaya alam Linge yang begitu banyak.

Linge hebat yang dicita-citakan bukan hal yang mustahil jika keberadaan potensi sumber daya alamnya diiringi dengan hikmah  (semangat) sumber daya manusianya yang mumpuni dan peduli. Ini tentu perlu perhatian dan pembinaan pihak berkompeten dan yang memiliki otoritas (kewenangan). Dalam hal ini, tentunya umara.

Nuansa dakwah pun terasa dalam pelaksanaan Safari Ramadhan Muspika Linge. Sebagaimana diketahui, bulan ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan dari Allah Swt sesuai dengan yang umat Islam imani.

Bulan penuh limpahan rahmah (kasih sayang) dan maghfirah (ampunan) Allah bagi hamba-hamba-Nya yang ingin meraih derajat muttaqin (orang-orang bertaqwa).  Itu semua tentu bisa terwujud dengan andil dakwah ilallah. Dan Tim safari pun, dengan rombongannya yang terdiri dari unsur pemerintahan (umara) dan juga unsur ulama. Memanfaatkan momen safari sebagai momen dakwah.

*Silaturrahmi dan Serap Aspirasi*

Seiring dengan itu, jalinan silaturrahmi juga tercipta lebih erat lagi dalam pelaksanaan Safari Ramadhan tahun ini. Ketika Pak Camat dan rombongan hadir di tengah-tengah dan bersama-sama masyarakat dalam suasana bulan suci, lebih bermakna lagi ikatan silaturrahmi itu terjadi. Komunikasi langsung tanpa jarak menciptakan keakraban antara pemimpin dengan rakyatnya.

Usai tarawih dan penyampaian siraman rohani (taushiyah) oleh penceramah, rombongan Tim Safari tidak langsung pulang. Namun duduk-duduk dulu dalam majelis diskusi, muzakarah  (tukar pikiran), dan berbagi informasi.
Unsur pemerintah kecamatan menyampaikan informasi pemerintahan, dari unsur militer dan kepolisian menyampaikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban serta ketentraman masyarakat.

Begitu juga, dari pihak KUA menyampaikan informasi tentang pembinaan keumatan meliputi informasi tentang ketentuan muka kabar  (pernikahan), zakat, pengajian, dan pesan-pesan bimbingan keluarga. Termasuk pembinaan akhlakul karimah dan lain-lain.

Serap aspirasi juga tidak luput dalam pelaksanaan Safari. Baik Pak Camat, unsur Polsek, unsur Koramil dan juga KUA menjadikan momen safari ramadhan Muspika Linge sebagai media mendengar suara umat. Dari diskusi-diskusi kecil dan penuh keakraban, ternyata bisa terekam juga betapa banyak hal-hal di lapangan yang perlu ditindaklanjuti.

*Ikhtitam*

Sungguh, dalam ramadhan tahun ini, kita tetap berharap curahan keberkahan, kasih sayang dan ampunan Allah Swt adalah niscaya diperoleh bagi muslimin mukminin (orang-orang Islam yang beriman) yang senantiasa ber-mujahadah (penuh kesungguhan) melaksanakan amal ibadah di bulan suci ini.

Peningkatan kualitas dan kuantitas habluminallah (hubungan dengan Allah) terefleksi juga dalam habluminannas (hubungan pergaulan degan sesama insan). Praktek-praktek ibadah puasa, shalat, membaca Al-Qur’an, zikir dan memperbanyak bacaan thayyibah akan menjadikan hamba-hamba Allah yang penuh ke-khusu-an, sejuk dan pribadi yang lembut serta penuh kesantunan dalam pergaulan kesehariannya. Manifestasi dari amalan ramadhan ini tentunya akan mewujudkan insan kamil (manusia sempurna).

Demikianlah, sedikit catatan dari ekspedisi Safari Ramadhan 1439 H Muspika Linge yang sempat penulis uraikan dalam risalah ini.

*Pnulis adalah Pelayan Masyarakat di KUA Kecamatan Linge

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.