Ikut Konser “Puisi Maestro”, Muhammad Nazar Baca Puisi “Cambuk Hatimu Hukum Jiwamu”

oleh

BANDA ACEH-LintasGayo.co: Wakil Gubernur Aceh periode 2007-2011 Muhammad Nazar mengatakan, kita berharap pujangga yang hadir pada Konser “Panggung Puisi Maestro” malam ini, hadir dibumi ini yang diharapkan oleh Tuhan, akan membawa kebaikan.

“Dan saya mala mini akan membawakan satu puisi karya diri saya sendiri yang saya tulis 14 April 2018 lalu. Judulnya Cambuk Hatimu Hukum Jiwamu,” kata Muhammad Nazar saat dinobat Fikar W Eda membacakan puisi pada acara Konser “Puisi Maestro” bertajuk “Sepiring Mie Aceh Secangkir Kopi Gayo Bertalam Giok Nagan” di Taman Budaya Banda Aceh, Sabtu 28 April 2018 malam.

Selain Muhammad Nazar turut membacakan puisi Wali Nanggroe Malik Mahmud Alhaytar, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin SH SIP MH, Anggota DPR Aceh Hj Ismaniar, dan seniman Him Apa Kaoy M Yusuf Bombang.

Pada pembacaan puisi tersebut, Muhamma Nazar diiring kelompok music Rangkaian Bunga Kopi, Yoppi Andri (pemain biola asal Simeulue), Yoyok Harness, Djarot Efendy (pemain alat musik Sitar dan Gitar dari Bali) dan Jassin Burhan (penggesek cello dari Jakarta) dan Fikar W Eda (pembaca puisi).

Berikut Puisi Cambuk Hatimu Hukum Jiwamu karya Muhammad Nazar;

Rangkaian bunga kopi Berpose bersama Muhammad Nazar, Wali Nanggroe Malik Mahmud, Pangdam IM Abdul Hafil Fuddin, dan Anggota DPRA Ismaniar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cambuk Hatimu Hukum Jiwamu

Cambuk hatimu, Agar ia terjaga
Bangun segera
Beriman terasa sepenuhnya
Membutuhkan Tuhan selamanya

Meskipun ia Tuhanmu
Tidak pernah membutuhkan manusia
Iman perkasa, berkuasa
Berkuasa setiap masa
Mengalahkan siapapun
Musuh Agama

Cambuk Jiwamu, Hukum Hatimu
Agar orang-orang melihatmu
Tidak sedang mencari kehebatan nama
Tidak menyalahkan orang-orang yang sedang salah
Karena mereka lupa mencambuk hati
Sebab dirimupun telah lalai mengajarkan iman kepada mereka
Tidak pula menghakimi orang-orang yang sedang melakukan cambuk dengan sebenarnya
Karena ketaatan mereka akan Tuhan mereke
Allah sang Maha Pencipta yang hakim selamanya

Cambuk Hatimu
Agar tidak sekeras baja
Berkarat hitam warnanya
Hati itu bukan satu lapis saja
Banyak selaputnya
Setiap sudut dan lapis
Ada derajatnya
Hati biasa yang kurang makna
Hati yang penuh kegelapan dan kejelakan
Sedikitpun tanpa cahaya
Temput subur besaran nafsu jahat
Iblis dan para syeitan durjana
Ada hati yang penuh iman, pengetahuan
Dan terang bijaksana
Ada hati yang penuh iman, kearifan yang tembus pandang
Transparan terhadap dunia apapun yang ada
Hati yang luar biasa
Hati perkasa
Hatimu adalah rajamu
Berkuasa mengarahkan kehidupan nyata
Hukum jiwamu, agar mampu memasukan jalan Tuhan yang di wahyukan-Nya
Tidak lagi menghabiskan, jutaan cambuk tubuh manusia
Padahal dirimu lupa mendidik mereka
Setiap momen mencambuk diri mereka sendiri adalah niscaya
Meniadakan manusia yang menyimpang dari jalan Tuhannya
Hingga seluruh Stok cambukmu di dunia ini
Tiada gunanya
Karena mereka telah mencambuk hati, menghukum jiwa mereka sendiri

Berjalan pada kelurusan jalan Tuhan mereka
Allah Sang Pencipta yang adil selamanya

Hukum jiwamu
Karena jiwa adalah penentu paling kuasa pada rajamu
Mengarahkan segalanya dialam nyata
Tuhan telah bersumpah
Demi jiwa dan apa yang ada didalamnya
Dalamnya ada jalan kejelakan dan kebaikan
Yang membebaskanmu memilihnya

Tetapi Tuhanmu menghendaki para Hambanya
Memilih jalan kebaikan saja
Meski disana ada neraka
Tuhanmu itu maha mengetahui
Neraka yang diciptaNya
Akan dipenuhi para penghuni Jin dan Manusia
Karena hati yang ditutupi dengan kotoran
Tidak mau memahami
Hati yang tidak pernah merasa
Mata yang tidak pernah melihat dan dijadikan buta
Telinga yang tidak pernah mendengar kebenaran yang ada
Karena manusia sengaja menulikannya

Cambuk dan cambuklah
Tapi bukan sekedar nama yang tiada makna
Bukan pula membongkar aib para hamba
Bukan hanya memberi jera yang ditonton saja

Cambuk dan cambuklah
Mengejar jalan hakiki agama
Hanya karena cinta kepada Tuhan
Yang maha memiliki
Maha segalanya tanpa ada batasnya
Tidak membenci para hamba-hambaNya
Karena sejuta cambuk yang menghujam tubuh
Bukanlah penjamin syurga

Cambuk dan cambuklah
Hanya karena cinta
Memberi kebaikan pada dunia nyata
Karena akhirat suatu ketika juga nyata

14 April 2018

(js)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.