TAKENGON-LintasGAYO.co : Dalam mendidik, ada satu yang yang sering dilupakan oleh orang tua terhadap anaknya. Hal itu adalah do’a orang tua terhadap anak. Demikian intisari khutbah Jum’at yang disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh, di Masjid Agung Ruham Takengon, 9 Februari 2018.
Ditengah krisis akhlaq yang menimpa anak-anak saat itu, Daud Pakeh menghimbau jangan meninggalkan anak (generasi) dalam kondisi yang lemah. Anak-anak adalah generasi, bimbing mereka sebagai generasi penerus. “Semoga menjadi qurrata ayun bagi orang tua dan bagi masyarakat luas,” kata Daud Pakeh.
Kesibukan orang tua dalam mencari nafkah untuk anak-anaknya, menjadikan orang tua tersebut lupa mendo’akan anaknya itu. Padahal, do’a untuk seorang anak sangat diutamakan dalam rangka menciptakan generasi yang berahklaqul karimah.
“Fenomena yang terjadi saat ini, saat anak bandel, banyak orang tua yang cebderung menyalahkan bahkan menjauhinya, sering juga kita sebagai orang tua mendiamkan anak kita dengan material. Dan kita lupa berdo’a kepada Allah SWT agar anak kita dilembutkan hatinya,” ungkap Kakanwil.
Menjaga hal itu, orang tua harus mengambil peran strategis dalam keluarga. Pertama, orang tua harus tampil sebagai pendidik dan suri tauladan. “Orang tua harus menjadi pendidik inti, metode pendidikan efektif di lingkungan keluarga adalah lewat contoh dan pembiasaan ibadah shalat dan puasa yang dilakukan secara rutin. Apalagi jika shalatnya dilakukan dengan cara berjamaah. Dibandingkan dengan semua metode di tempat belajar baik sekolah dan madrasah, keluargalah yang efektif melakukannya,” ujar Daud Pakeh.
Kedua keluarga harus menjadi motivator dan ketiga menjadi fasilitator. Keluarga diharapkan memfasilitasi perkembangan anak-anaknya. “Dan yang keempat, keluarga harus menjadi penyaring informasi bagi anak-anaknya,” tandas Kakanwil Daud Pakeh.
[Darmawan Masri]
