Dijadikan BUMK, BBS Coffee Tempat Ngopi Asik di Jantung Kampung Bebesen

oleh
Suasana Dalam Ruangan BBS Coffee. (Wein Mutuah)
Suasana Dalam Ruangan BBS Coffee. (Wein Mutuah)

Penggunaan Dana Desa secara aturan, bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari desa itu sendiri. Maka, dalam penggunaannya masyarakat dan aparat desa duduk bersepakat membahas kemana anggaran tersebut ditumpahkan. Salah satunya adalah, dana itu dimanfaatkan untuk pengembangan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK).

Begitu yang dilakoni jajaran aparat Kampung Bebesen, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah. Dengan melihat perkembangan saat ini, kopi Gayo terus menjadi primadona di dunia. Tak terkecuali di negeri asalnya, Takengon dan Bener Meriah.

Melihat peluang itu, Kampung Bebesen, membuat BUMK dengan usaha jasa roasting kopi dan coffee shop. Tentu ini merupakan terobosan luar biasa, dengan pangsa pasar yang bisa dinikmati semua kalangan.

Disaat Kampung-Kampung di Aceh Tengah memanfaatkan dana desa menjadi BUMK dengan usaha teratak, alat-alat PKK, unit simpan pinjam dan lainnya. Masyarakat Kampung Bebesen sedikit lebih maju. Dengan melihat peluang ekonomi dari kopi Gayo.

“Ya benar BUMK Bebesen kini bertambah dengan usaha jasa roasting dan coffee shop,” kata Reje (Kepala Desa-red) Bebesen, Ansarullah, Jum’at 26 Januari 2018.

Dikatakan, pembentukan BUMK ini, berdasarkan hasil musyawarah masyarakat Kampung Bebesen. “Dari hasil musyawarah yang dilaksanakan 2017 lalu, disepakati membuat jenis usaha di bidang kopi. Kami selaku aparat kampung, menyetujuinya. Karena kami yakin, usaha ini bisa membantu warga,” tegas Ansarullah.

BUMK yang diberi nama, BBS Coffee ini terletak di jantung Kampung Bebesen. Tempat yang ideal dan terletak tidak jauh dari pusat ibukota Kabupaten, menjadikan tempat ini akan ramai dikunjungi.

Saat ini kata Reje Ansarullah, BBS Coffee dibuat di lokasi bangunan KUD Genap Mupakat. “Pihak koperasi secara lisan sudah mengizinkan pemakaian bangunan ini sebagai tempat BUMK BBS Coffee,” terang Ansar.

Menurut info yang diterima pihaknya dari reje kampung se-Aceh Tengah, BBS Coffee merupakan BUMK pertama di Aceh Tengah dengan usaha di bidang kopi. “Mungkin ini yang pertama. Saya lihat potensi ini memang berpeluang untuk maju. Saya selaku Reje, tidak akan menghambat keinginan dari warga, kalau ada dana desa ya dimanfaatkan saja untuk kepentingan masyarakat,” katanya.

BBS Coffee Terletak di Jantung Kampung Bebesen. (Wein Mutuah)

Selain itu, BUMK BBS Coffee juga merupakan wadah bagi masyarakat khususnya pemuda untuk belajar berbisnis. Usaha ini kata Ansarullah lagi, dikelola oleh pemuda dengan penanggung jawab yang ditunjuk Edi dan Ihsan, dua orang pemuda yang dianggap cakap mengkoordinir usaha ini.

Ditanya kapan BBS Coffee dilaunching, Ansar menjawab masih menunggu mesin roasting sampai. Saat ini masih dalam tahap pemesan.

Ia pun berencana, saat launching nanti akan mengundang Gubernur Aceh dan 2 Bupati (Aceh Tengah dan Bener Meriah). Dengan demikian, Ansar berharap BBS Coffee dapat menjadi role model pengembangan BUMK bagi Kampung-Kampung lainnya di dua kabupaten bertetangga itu.

Reje Kampung Bebesen, Ansarullah (Paling Kanan)

“Saat launching nanti, suguhan musik etnik juga akan kita tampilkan. Saat ini meski belum launching secara resmi, namun BBS Coffee sudah beroperasi. Tempat yang nyaman, dengan fasilitas wifi gratis, menjadikan BBS Coffee jadi tempat kongkow yang asik. Bagi anda penggemar selfie, BBS Coffee juga di desain menjadi tempat yang menarik,” tandasnya.

Terletak di pusat Kampung Bebesen, BBS Coffee layak untuk anda coba. Kalau tidak sekarang kapan lagi.

[Darmawan Masri]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.