Hari Anti Korupsi Sedunia Diwarnai Aksi Demo Dari Aliansi Lembaga Besatu Aceh Tenggara

oleh

KUTACANE-LintasGAYO.co : Peringatan Anti Korupsi Internasional 2017 di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) diwarnai aksi demo oleh 10 Ormas Kemahasiswaan yang tergabung dalam Aliansi Lembaga Bersatu Aceh Tenggara (ALB) Sabtu 9 Desember 2017.

Aksi demo yang diikuti oleh sekitar 50 mahasiswa ini bergerak dari Stadion Pemuda Babussalam menuju kantor kejaksaan negeri Kutacane dengan membawa berbagai macam poster bertuliskan jangan “peti es” kan Kasus korupsi di Agara.

Sejumlah Pimpinan Ormas kemahasiswaan menyampaikan orasi di depan kantor kejari.

“Intinya kami yang tergabung dalam ALB Aceh Tenggara meminta aparat penegak hukum termasuk Kejari untuk serius menangani tindak pidana korupsi di Bumi Sepakat Segenep,” kata Candra selaku koordinator Aksi.

Chandra menyampaikan 10 indikasi korupsi yang di peti eskan oleh pihak Kejari Kutacane yakni dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Sekwan DPRK Agara, kasus bantuan hukum mantan Bupati Aceh Tenggara , pengadaan jalan jalur dua, kasus pungli bidan PTT, kasus gaji PPS tahun 2014 dan 2017, dugaan korupsi dana desa yang melibatkan camat dan kepala desa, dana bantuan hibah untuk UGL, bantuan mark up data di Kantor BPBD, korupsi anggaran Panwaslih tahun 2012,dan kasus genre KIT di kantor BKKBN Aceh Tenggara

“Kami yang tergabung dalan ALB menuntut pihak Kejari Kutacane untuk menindak tegas para koruptor yang terlibat dalam 10 di atas tanpa memandang status dan jabatan,” teriaknya

Sementara Anggi Siahaan dalam orasinya di depan Kantor DPRK Agara menyampaikan Anggota DPRK Agara hanya diam dan duduk manis di kursi empuk dalam gedung dewan terhormat

“Dirimu lupa disaat pesta demokrasi calon wakil rakyat datang dengan janji dan mulut manis seolah tiada berdosa seraya mengemis meminta suara, namun disaat telah duduk menjadi wakil rakyat , melupakan segala janji-janji manis dan membiarka rakyat menderita dalam kesengsaraan menghadapi musibah banjir,” ujar Anggi

Pantauan LintasGAYO.co selama aksi berlangsung tidak satupun pihak dari Kejari yang menyambut para pendemo, begitu juga dengan aksi di depan gedung wakil rakyat, masa membubarkan diri dengan tertib setelah menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Aksi tersebut mendapat pengawalan dari Personil Polres Agara serta Satuan Polisi Pamong Praja. [Jubel/ZR]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.