Oleh : Rahmadianto*
Baru-baru ini kita dikejutkan dengan viralnya vidio salah seorang siswa yang menunjukan sikap prontalnya kepada polantas saat terkena razia zebra. Pro dan kontra ditengah-tengah masyarakat serta warganet pasti terjadi, terlepas dari (kronologi, psikologi dan keadaan yang membuat anak ini bertingkah demikian).
Belum kering air hujan yang menguyur tanah serpihan surga ini dari benak pikiran kita masing-masing. Kita sudah dikejutkan lagi oleh badai yang begitu kencang dengan viralnya vidio besewek (perkelahian antar perempuan dengan saling menjambak) yang begitu dahsyat dari jurus cakar meong sampai ke tendangan kaki kuda yang berlokasi di lapangan pacuan kuda Hasan Gayo Belang Bebangka Sabtu 18/11/2017
Perkelahian ini disaksikan oleh penonton berseragam putih abu-abu dan pramuka. Mereka berteriak riuh bak menyaksikan pertandingan tinju bebas tanpa piala. Yang menang jadi arang yang kalah jadi abu kekata itulah yang cocok bagi mereka.
Inikah wajah generasi bangsa ini?
inikah wajah pendidikan bangsa ini?
terus siapa yang disalahkan?
Gurukah?, orang tuakah?, pemerintahkah?, masyarakatkah? ataukah memang “mereka” yang takbisa didiklagi?
“Menangis miris” menyaksikan wajah generasi muda bangsa ini tanpa harus mencari “dalang” siapa yang harus dipersalahkan. Dengan cara (memakinya, membulinya, menyudutkanya) bukanlah solusi karena “mereka” adalah bagian dari tanggung jawab kita.
Mereka “aset” bangsa. Maka mulai hari ini marilah semua pihak saling bergandengan tangan untuk mewujudkan generasi yang beradab, berilmu dan tentunya berahlak. Sebagaimana sabda Nabi Saw “Al adabu faukailmi (adab itu diatas segala ilmu)”
*Rahmadianto adalah aktivis BARA sekaligus guru SMP IT Az-Zahra
