Era Globalisasi Penyuluh Pertanian Harus Mampu Inventarisasi Diri

oleh

Oleh : Anugrah Fitradi, S.Pt *)

PERKEMBANGAN Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kehidupan kita sehari-hari sekarang ini sangat pesat sekali, baik mencari informasi maupun menerima informasi sehingga dapat membantu manusia memudahkan permasalahan yang sedang dihadapinya. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting sekali. Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan seseorang, pendidikan, dan lain sebagainya.

Tak terkecuali pada dunia pertanian saat ini juga sudah berkembang pula, dimana penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai membimbing, mendamping, membina anggota kelompok tani dengan memberikan informasi teknologi kepada para anggota kelompok tani binaannya serta memecahkan permasalahan yang ada sehingga dapat meningkatkan produksi komoditi yang diusahatanikan serta menambah pendapatan bagi keluarganya. Pastilah menggunakan teknologi informasi untuk mengetahui teknologi-teknologi atau inovasi-inovasi terbaru di bidang pertanian untuk disampaikan kepada para petani binaannya.

Terkait dengan hal tersebut dengan era globalisasi, penyuluh pertanian saat ini harus mampu meng”investasi diri” dalam hal mencari informasi dan inovasi pertanian dengan menggunakan jaringan internet yang langsung dapat diakses melalui handphone (HP) android, laptop dan komputer, intinya penyuluh tersebut harus bisa menggunakan alat atau media elektronik tersebut secara aktif. Sebab seorang penyuluh pertanian itu harus selalu up to date, jangan sampai tertinggal dengan para petaninya. Salah satunya adalah jaringan internet (saluran komunikasi) saat ini sudah menjangkaui pedesaan atau perkampungan. Maka untuk itu seorang penyuluh pertanian harus meningkatkan kompetensinya mulai dari mengenal tentang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) khususnya jaringan internet. Karena sudah banyak segala informasi atau laporan-laporan telah menggunakan sistem online yang berhubungan dengan pelaksanaan penyuluhan pertanian. Diantaranya seperti cyber extension, simluhtan, katam terpadu, sinar tani, e-petani, siluhtan.net dan lain sebagainya.

Dalam pemahaman seorang penyuluh pertanian pada IT sangat terkait dengan metode penyuluhan pertanian yaitu dengan konsep SDMC (Spectrum Diseminasi Multi Channel) yaitu cara penyebaran inovasi dengan jangkauan yang luas menggunakan berbagai saluran komunikasi yang bertujuan untuk memperderas arus inovasi pertanian mendukung penguatan metode penyuluhan pertanian, sehingga seorang penyuluh di saat sedang memberikan penyuluhan dapat dengan mudah memilih dan menggunakan metode yang tepat sasaran. Contohnya melakukan peragaan teknologi seperti pameran, gelar teknologi, membuat brosur, leaflet dan lain sebagainya. Ini diungkapkan oleh Ibu Nazariah yang merupakan salah satu Widya Iswara (pengajar) saat memberikan materi tentang Informasi Teknologi Penyuluhan Pertanian pada saat penulis mengikuti Diklat Teknis Peningkatan Kompetensi Penyuluh Angkatan III pada tanggal 2 s/d 8 Oktober 2017 yang lalu di Balai Diklat Pertanian Saree Aceh Besar Provinsi Aceh.

Teknologi itu sama dengan sebuah pisau yang bisa membawa manusia ke dua arah yang berbeda, yang pertama bisa membawa manusia ke jalan yang baik dengan segala kecanggihan yang dimiliki membuat manusia mendapat kemudahan di segala bidang (dampak positif) sedangkan yang kedua bisa membawa manusia ke dalam kesengsaraan yang disebabkan oleh penyalahgunaan kemajuan teknologi itu sendiri sendiri (dampak negatif) oleh karena itu kemajuan teknologi itu bisa berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif, tergantung ke arah mana kita menjalankannya. []

*) Penyuluh Pertanian Muda di BPP Ketapang Kecamatan Linge

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.