Bener Meriah Tertinggi Kasus Rabies di Aceh, Wabup : Segera Terbitkan Perbup

oleh

REDELONG-LintasGAYO.co : Kabupaten Bener Meriah adalah daerah kasus gigitan tertinggi di Aceh yang terdapat korban meninggal akibat gigitan anjing yang tertular rabies.

Demikian laporan pusat studi Penatropin Universitas Unsyiah Banda Aceh yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bener Meriah, Ir. Nurisman dalam sosialisasi penyakit rabies di Aula Kantor Kecamatan Bukit, Rabu (4/10).

“Hal inilah yang mendasari kita untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi penyakit rabies pada hari ini.” terang Nurisman.

Menanggapi kasus ini, Wakil Bupati Bener Meriah, menyampaikan Pemkab akan membuat Peraturan Bupati (Perbup) untuk menertibkan anjing yang tidak jelas kepemilikannya.

“Dari awal kami telah mengkonsep pembuatan Perbup terkait penertiban anjing liar. Anjing yang tidak jelas kepemilikannya akan dimusnahkan untuk meminimalisir penyakit rabies, insyaAllah kita akan buat Perbup tersebut,” kata Wabup Bener Meriah itu.

Akan tetapi tambah Wabup yang akrab disapa Abuya ini, untuk orang tertentu dan untuk kebutuhan tertentu, seperti dalam mengatasi hama, akan diberikan ruang untuk hal tersebut.

“Karena daerah kita merupakan daerah kawasan pertanian sudah barang tentu tidak sedikit hama, seperti hama babi, karena itu untuk pemburu serta keperluan dalam mengatasi hama tersebut kita akan beri ruang.” ujar Wabup.

Dia juga mengatakan, Pemerintah akan membuat membuat aturan-aturan sebaik mungkin, sehingga permasalahan penyakit rabies ini tidak meresahkan masyarakat Kabupaten Bener Meriah.

Disisi lain, Wakil Bupati Tgk. H. Sarkawi meminta para peserta sosialisasi penyakit rabies agar dapat mengikuti acara tersebut dengan baik, sehingga penjelasan yang diberikan para narasumber tersebut dapat diterapkan di tengah masyarakat.

Sebanyak 55 orang mengikuti kegiatan tersebut, terdiri dari Dinkes Bener Meriah, UPTD Poskeswan, UPTD Balai Penyuluh, petugas puskesmas di Kecamatan Bukit yang menangani penyakit rabies, dan kelompok anjing pemburu. [SP/Kh]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.