BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh, Muhammad Amru optimis olahraga arung jeram akan berkembang pesat di Aceh dan turut membawa dampak ekonomi dari sektor wisata. Lain itu juga berdampak kepada kampanye pelestarian lingkungan, khususnya sungai.
“Selama ini arung jeram hanya dikenal di sungai Alas Aceh Tenggara, dan sudah menjadi paket wisata andalan, kedepan daerah lain di Aceh yang memiliki sungai juga akan turut maju dalam olahraga ini,” ungkap Bupati terpilih Gayo Lues ini, Minggu 24 September 2017.
Keoptimisan Amru, melihat antusias peserta dan suksesnya penyelenggaraan even Prakualifikasi Pekan Olah Raga Aceh (Pra PORA) beberapa waktu lalu di Pidie.
“Kita sangat optimis olahraga ini akan menjadi salahsatu sumber ekonomi masyarakat di beberapa kabupaten di Aceh, tentunya harus didukung dengan penyelenggaraan even-even seperti yang sudah dilakukan oleh Aceh Tenggara dan Gayo Lues,” ujar Muhammad Amru.
Dan salahsatu obsesi Muhammad Amru, Aceh dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia olahraga rafting (arung jeram).
“Potensi alam sangat mendukung untuk itu, karenanya kita meminta dukungan Pemprov Aceh dan pusat agar suatu saat kita dapat menjadi tuan rumah even rafting bertarap kejuaraaan dunia,” kata Muhammad Amru.
Lebih jauh dijelaskan, olahraga arung jeram tidak hanya untuk hobi, rekreasi dan prestasi, tapi juga dengan sendirinya mendidik atlit untuk mencintai lingkungan.
“Para atlet rafting juga dapat mentranformasikan rasa cinta terhadap lingkungan, mengkampanyekan pelestarian hulu-hulu sungai sebagai sumber kehidupan. Dengan lestari, tentu sungai bisa dijadikan sebagai tempat berolahraga arung jeram sepanjang masa,” terang Muhammad Amru.
Terkait kekurangan-kekurangan saat penyelenggaraan Pra PORA di Krueng Geumpang Pidie, selaku ketua umum FAJI Aceh dirinya mohon maaf, dan akan berupaya lebih baik lagi kedepannya.
“Mari dukung bersama-sama agar penyelenggaraan Pra PORA 2018 sukses dan lebih baik lagi,” ajak Muhammad Amru sambil mengucapkan selamat kepada pemenang di Pra PORA dan tetap berbesar hati kepada tim yang masih gagal lolos ke PORA 2018. [Khalis]
