TAKENGON-LintasGAYO.co : Seminar Kerawang Gayo yang digagas oleh Dinas Pendidikan Aceh Tengah dengan tema Lets Back to The Gayonese (Mari Kembali pada Budaya Gayo) cukup relevan dengan kondisi peradaban budaya Gayo saat ini.
“Jika kita cermati, tema ini tema menyedihkan dengan kondisi peradaban dan budaya Gayo saat ini yang mulai tergerus dengan kemajuan jaman. Tema Ini mengajak kita untuk kembali kepada khazanah budaya Gayo yang sebenarnya,” ujar Karimansyah mengawali sambutannya dihadapan puluhan peserta seminar Kerawang Gayo yang berlangsung di gedung Bale Pendari Takengon, Rabu (13/9).
Dari aspek fisik pungkas Karimansyah, Kerawang Gayo memang tidak dilupakan dan tetap melekat melalui pakaian kerawang Gayo yang dikenakan, begitupun lukisan dan ukiran-ukiran Kerawang Gayo yang kerap digunakan pada beberapa bangunan.
“Dari aspek fisik kita tidak melupakan Kerawang Gayo, tetapi internalisasi nilai atau filosofi dari Kerawang Gayo itu yang hilang dari hati kita. Ini tugas berat yang harus kembali kita lakukan bagaimana internalisasi peradaban Gayo yang hilang itu dapat ditumbuhkan kembali ditengah kehidupan masyarakat, terutama bagi generasi negeri ini,” kata Karimansyah.
Seminar Kerawang Gayo yang berlangsung selama dua hari itu, 13 hingga 14 September 2017 diikuti 50 orang peserta dan menghadirkan beberapa nara sumber, diantaranya mantan Sekda Aceh Tengah Ibnu Hajar Laut Tawar dan Ibrahim Kadir, Mukhlis Gayo serta beberapa tokoh budayawan Gayo.
[Mika/DM]
