Sosok Almarhum Ikhwanussufa Dimata Sabahat

oleh
Kader PDIP Aceh Tengah, Ikhwanussufa bersama Jokowi

TAKENGON-LintasGAYO.co : Berpulangnya seorang tokoh muda dan politisi di Gayo, Ikhwanussufa meninggalkan kenangan dimata para sahabat-sahabatnya.

Ikhwanussufa berpulang, Senin 21 Agustus 2017 di Jawa Timur. Menurut informasi yang dihimpun LintasGAYO.co, Almarhum akan dikebumikan di Kampung Pinangan, Aceh Tengah, hari ini Selasa 22 Agustus 2017 usai shalat Ashar.

Berikut sosok Almarhum Ikhwanussufa di mata para sahabat :

1. Muhammad Ibnu Akbar (Mamat)

Mamat merupakan salah seorang yang dikenal dengan dengan almarhum. Menurut pandangan sosok aktivis olahraga ini, Ikhwanussufa merupakan sosok yang bisa dijadikan sahabat, guru, bahkan sebagai orang tua sebagai tempat mengadu.

“Semua masalah ada solusi dari abang saya ini. Sifatnya membina biar setiap yang dibinanya bisa berkembang. Bahkah, Almarhum rela berkorban untuk kepentingan orang lain. Royal, supel dan mudah bergaul,” kenang Mamat.

“Abangda Ikhwan juga pernah memberi petuah kepada saya langsung, beliau bilang gini, hidup bagai kayu, saat rindang banyak orang datang untuk berlindung. Tapi saat kering, rantingnya mudah patah, hanya orang tertentu yang mau membantu, harus pandai-pandai dalam hidup, hadapi degan ketawa jangan emosi,” lanjut Mamat.

2. Fakhruddin

Fakhruddin juga merupakan salah seorang yang dekat dengan almarhum. Ia pernah tinggal serumah semasa studi di Banda Aceh beberapa tahun silam.

“3 tahun tinggal bersama, saya dan bang Ikhwan sudah seperti adik dan abang. Banyak hal yang saya pelajari dari beliau. Almarhum juga menjadi tumpuan bagi ke-6 adik-adiknya semasa kuliah, dia sudah seperti orang tua,” kenang Fakhrud.

Diceritakan lagi, sifat sosial dimiliki Almarhum membuatnya dirinya mudah bergaul dengan semua kalangan. Menurut Fakhrud sulit mencari pengganti sosok muda Gayo ini.

“Ini dibuktikan beliau pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Tarbiyah IAIN (sekarang UIN) Ar-Raniry. Dimana secara kedaerahan urang Gayo sulit diterima oleh orang pesisir Aceh, namun ia membuktikan ia bisa berbaur disemua kalangan, cepat menyesuaikan diri. Almarhum juga pernah menjadi ketua Senat S2 di UIN,” ujar Fakhrud.

Secara keagamaan sosok Almarhum juga dikenal dengan sosok agamais semasa kuliah. Fakrud menceritakan dia sering menemani Ikwanussufa saat menjadi khatib Jum’at di beberapa masjid di Banda Aceh.

“Di bidang Politik juga tak diragukan lagi. Bakat ini sudah terlihat sejak almarhum kuliah. Hal yang paling saya ingat, beliau sangay hormat kepada senior yang pernah mengajarkan dia, dan saya juga banyak belajar dari beliau. Kapolres Aceh Tengah sekarang, AKBP Hairajadi juga pernah tinggal bersama kami semasa kuliah dulu, ia juga kenal baik dengan Almarhum,” demikian Fakhruddin.

3. Mustawalad

Menurut Mustawalad kelebihan Almarhum dalam bidang politik tidak diragukan lagi. Menurutnya, Ikhwanusufa merupakan politisi muda yang luar biasa.

“Sahabat saya ini selalu bisa menjadi king maker, karena setiap yang ia dukung akan menang. Ini satu hal yang saya perhatikan dari dia sejak dulu. Belum lagi hal lainnya, beliau tak pernah emosi saat menghadapi persoalan,” kenang Mustawalad.

Mustawalad mengaku sangat merasa kehilangan sosok yang pemurah ini. Ia pun mendoakan agar almarhum Ikhwanussufa mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT.

Seperti diketahui, Ikhwanussufa merupakan anggota DPRK Aceh Tengah periode 2014-2017 kader PDI Perjuangan.

[Wein Mutuah]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.