Panen Petani Melimpah, Penyuluh Sumringah

oleh
Sambil beristirahan, para penyuluh juga memeberikan bimbingan kepada petani di Pantan terong pada Minggu (6/8/2017)

Catatan : Fathan Muhammad Taufiq *)

Salah satu tolak ukur keberhasilan seorang penyuluh pertanian adalah ketika petani atau kelompok tani yang dibinanya berhasil dalam menjalankan aktifitas usaha taninya. Sebagai pendamping, pembimbing dan pembina petani, setiap penyuluh pertanian memang dituntut memiliki kemampuan untuk mengawal setiap kegiatan usaha tani yang dilakukan oleh para petani binaannya, sehingga mereka berhasil dalam usaha tani mereka.

Meningkatnya produktivitas hasil pertanian yang bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, menjadi tujuan utama dari tugas seorang penyuluh. Begitu juga dengan para petani atau kelompok tani, selama mereka mau menjalankan semua arahan dan bimbingan teknis yang dilakukan oleh para penyuluh, Insya Allah akan mendapatkan hasil memuaskan dari kegiatan usaha tani mereka.

Sinergi yang baik antara penyuluh pertanian dengan para petani, merupakan kunci dari keberhasilan sebuah aktifitas usaha tani. Keakraban penyuluh dengan para petani saat melaksakan pembinaan dan penyuluhan di lapangan, akan memudahkan para penyuluh mentransfer pengetahuan dan keterampilan mereka di bidang pertanian kepada para petani. Begitu juga dengan para petani, hubungan interaktif yang baik dengan penyuluh juga akan berdampak pada peningkatan produktivitas hasil pertanian mereka.

Itulah simbiosis mutalisme antara penyuluh dengan petani, para penyuluh yang berhasil membina para petani binaan mereka, akan mendapatkan penilaian kinerja baik yang akan menunjang karir kepenyuluhan mereka, sementara petani yang mampu mengadopsi pengetahuan dan keterampilan dari para penyuluh juga akan meningkat pendapatan dan kesejahteraan mereka.

Hubungan kerjasama yang baik antara penyuluh dengan petani, sudah lama ditunjukkan oleh para penyuluh pertanian yang bertugas di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Nuansa kekeluargaan yang kental, selalu terlihat ketika para penyuluh berada ditengah-tengah para petani yang menjadi binaan mereka. Begitu juga dengan para petani, mereka sudah menganggap para penyuluh sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Sambil beristirahan, para penyuluh juga memeberikan bimbingan kepada petani di Pantan terong pada Minggu (6/8/2017)

Seperti yang terjadi di kawasan pertanian Pantan Terong, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Minggu (6/8/2017). Keharmonisan jelas terlihat ketika para penyuluh pertanian, bukan hanya dari BPP Bebesen yang nota bene sebagai pemilik wilayaah bianaan di kawasan tersebut, tapi para penyuluh yang bertugas di BPP lainnya juga larut dalam kebersamaan bersama para petani disana.

Adalah Safriga atau yang dikenal dengan panggilan Riega, seorang petani muda yang eksis membudidayakan beberapa komoditi hortikultura seperti kentang, kol dan wortel di kawasan yang sekarang sedah menjadi lokasi agrowisata tersebut.

Hari Minggu kemarin, kebetulan lahan kentang milik Riega telah memasuki masa panen untuk kesekian kalinya, diapun mengundang para penyuluh pertanian yang selama ini cukup dekat dengannya untuk ikut menyaksikan panen kentangnya.

Meski hari libur, tapi tidak menghalangi para penyuluh pertanian seperti Athaullah, Saprin Zailani, Sadarmi dan Anugrah Fitradi untuk memenuhi undangan sang petani. Tak sekedar “menonton” panen kentang, tapi para penyuluh juga ikut terjun mengorek tanah dan mengumpulkan umbi-umbi kentang di lahan seluas 0,5 hektar yang selama ini menjadi tumpuan Riaga dalam menjalankan usaha taninya.

Tidak ada raut keterpaksaaan, ketika para penyuluh yang sebagian diantaranya bukan penyuluh yang bertugas di wilayah itu, ikut mengotori tangan mereka dengan tanah untuk memanen kentang di lahan tersebut. Mereka tetap terlihat ceria, meski keringat mulai membasahi tubuh, diiringi canda-canda ringan, suasana panen terlihat gembira dan menyenangkan.

Cuaca yang sedikit mendung dan matahari yang malu-malu menampakkan diri, justru membuat proses panen bisa selesai lebih cepat, apalagi beberapa petani lain juga ikut datang membantu, hanya butuh waktu setengah hari saja untuk mengeluarkan umbi-umbi kentang itu dari guludan/bedengan tanah.

Usai menyantap makan siang yang telah disediakan oleh keluarga Riega, para penyuluh tidak lantas beranjak. Mereka ikut menyortir biji-biji kentang yang sudah terkumpul lalu mengelompokkannya sesuai dengan ukuran umbi, lalu ikut memasukkannya dalam karung-karung jaring yang biasa untuk wadah kentang.

Tak hanya itu, para penyuluh juga ikut membantu mengangkut ketang dengan cara dipanggul sampai ke pinggir jalan yang tidak terlalu jauh dari lahan kentang. Sepertinya beban karung berisi kentang seberat 25 kilogram itu tak terasa membebani pundak mereka, meski mereka sudah mengangkatnya beberapa kali bolak balik.

Senyum ceria jelas tergambar di wajah Riega, meski pada masa pemeliharaan tanaman kentangnya, kemarau sedang melanda, tapi dia tetap bersyukur, hasil panen kentang kali ini tetap memuaskan, meski sedikit menurun dari hasil panen sebelumnya. Kegembiraan bukan cuma milik Riega dan keluarganya, tapi juga terpacar di wajah para penyuluh yang ikut membantu proses panen hari itu.

Sebersit rasa bangga melintas di wajah mereka, karena mereka telah berhasil melaksanakan tugas kepenyuluhan mereka dengan baik, terbukti dengan berhasilnya usaha tani yang dilakukan oleh petani yang mereka bina. Kelelahan nyaris tidak terlihat, meski keringat terus mengucur saat mereka ikut membantu mengangkat karung-karung berisi kentang sampai ke pinggir jalan, kegembiraan seakan menutupi rasa lelah mereka.

Bukan hari itu saja penyuluh pertanian merasakan kegembiraan seperti itu, setiap kali mereka ikut membantu panen di lahan petani dimana saja, keceriaan selalu menghiasi wajah mereka, karena mereka berasumsi bahwa keberhasilan petani binaan, adalah wujud dari keberhasilan mereka dalam menjalankan tugas kepenyuluhan.

Tak pernah terbersit di benak mereka untuk mendapatkan penghargaan atas kinerja mereka, meski telah berhasil dalam menjalankan tugas mereka. Bagi Saprin dan kawan-kawan, keberhasilan petani dalam menjalankan usaha tani mereka, adalah penghargaan tertinggi buat mereka. Tak ada kebahagiaan bagi para penyuluh itu selain ketika menyaksikan senyum petani karena hasil panen mereka memuaskan, tak mengherankan, ketika panen petani melimpah, para penyuluh pun ikut sumringah.

Ketulusan para penyuluh dalam membina petani dan keseriusan petani menjalankan bimbingan para penyuluh seperti inilah yang kemudian menjadi awal keberhasilan pengembangan sektor pertanian di daerah ini. Semakin meningkatnya sinergi antara penyuluh dengan petani, terbukti telah berdampak pada peningkatan produktivitas berbagai komoditi pertanian di daerah ini, hal ini tidak bisa dinafikan begitu saja.

Data statistik pertanian selama beberapa tahun terakhir menunjukkan, telah terjadi peningkatan produktivitas berbagai komoditi pertanian secara signifikan seperti yang terjadi pada komoditi padi, kopi dan hortikultura. Semua itu tidak bisa dilepaskan dari semakin baiknya kinerja penyuluh, membaiknya sistem dan metode penyuluhan dan kemampuan penyuluh untuk merangkul dan bersinergi dengan petani.

*) Kasie Motoda dan Informasi Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.