REDELONG-LintasGAYO.co : Menanggapi polemik tapal batas wilayah Bener Meriah dengan Kabupaten Bireuen, Aceh Utara dan Aceh Timur yang pada akhir-akhir ini kembali memanas, sehingga rentan memicu pertikaian antar masyarakat, Kapolres Bener Meriah AKBP Fahmi Irwan Ramli, SH memberikan tanggapannya.
Saat menemani Wakil Bupati Bener Meriah, Tgk. Sarkawi mendatangi langsung warga Kampung Pantanlah, Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Kapolres meminta warga untuk dapat menahan diri dari segala bentuk provokasi dari warga Pante Peusangan, Bireuen yang berbatasan langsung dengan wilayah Pantanlah, Bener Meriah.
“Semua kita khawatir akan terjadi perselisihan akibat saling klaim wilayah. Dan ini sangat rentan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab, mereka akan memperkeruh suasana. Untuk itu, saya himbau untuk dapat menahan diri,” tegas Kapolres.
Disampaikan juga, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kapolres Bireuen terkait masalah ini. “Saya sudah minta Kapolres Bireuen juga melakukan koordinasi dengan warga Pantai Peusangan,” katanya.
Senada dengan Kapolres, Dandim 0106/AT-BM melalui Perwira Penghubung (Pabung) Bener Meriah, Mayor. Inf. Syamsirmas, SE juga menghimbau hal yang sama.
Terkait peta tofografi yang dikeluarkan TNI tentang adanya patok di wilayah tersebut, Syamsirmas menjelaskan bahwa patok tersebut bukan dipergunakan untuk penentuan tapal batas wilayah.
“Patok itu dipergunakan TNI AD sebagai kebutuhan pertahanan, operasi dan pertempuran, sebelum TNI mengubah wilayah pertahanan menggunakan GPS seperti saat ini. Jadi benar apa yang disampaikan pak Wakil Bupati tadi, patok itu bukan tapal batas wilayah,” tegas Syamsirmas.
Baca : Polemik Tapal Batas Memanas, Wabup Bener Meriah : Jangan Mudah Terprovokasi
Ia juga menghimbau kepada warga tak perlu khawatir terkait patok tersebut. “Permasalah ini sedang dalam proses mediasi, kita serahkan saja kepada Pemerintah masing-masing Kabupaten, semoga cepat ada titik temu,” tandasnya.
[SP/DM]
