Program RPJM Jangan Hanya Fisik

oleh
FGD Kesbangpol Linmas Bersama Perwakilan Ormas dan OKP di Zakir Kopi Banda Aceh

 

FGD Kesbangpol Linmas Bersama Perwakilan Ormas dan OKP di Zakir Kopi Banda Aceh

BANDA ACEH- LintasGAYO.co : Dinas Kesbangpol Aceh mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai Ormas dan OKP di Warkop Zakir Lamprit pada Kamis 13 Juli 2017.

Pada FGD dengan tema RPJM Aceh antara harapan dan tantangan menuju Aceh hebat yang diharidi oleh 20 Perwakilan Ormas dan OKP ini dengan narasumber sekretaris dari Tim RPJM Elly Sufriadi, S. SI., M. SI.

Salah seorang perserta Basri Effendi, SH, M.H, Mk.n mewakili Ketua Pemuda Dewan Dakwah Aceh berharap pemerintah jangan hanya fokus pada pembangunan fisik tapi juga mental.

“Dalam bidang agama jangan hanya bangun mesjid saja, tapi bagaimana agar mesjid itu penuh dengan jama’ah. Harapan kami pada pemerintah agar berupaya menghidupkan pengajian di kampung-kampung, menambah SDM bidang agama,misalnya hafidz atau ustadz2/ tgk,dan harus ada anggaran khusus untuk ini,” ujar Basri

Basri menambahkan program RPJM terkait ekonomi, pemerintah harus punya program khusus untuk entrepreneur, khususnya pemuda. Pemerintah tidak hanya membalas modal tapi juga membina para pengusaha muda.

“Hal ini juga bisa dilakukan dengan sinergi dengan pengusaha, misalnya dengan konsep orang tua asuh, pengusaha membina calon pengusaha dan program ini harus punya indikator yang jelas dan terukur,” tambah Basri

Kemudian Basri juga menyebutkan syariat Islam harus menyeluruh bukan hanya jinayah saja dan bukan hanya terkesan tugas dinas syariat Islam tapi unsur pemerintah harus bersyariat dan harus ada tim yang mengawal bahwa semua program pemerintah sudah sesuai syariat Islam.

Sementara Tuanku Muhammad selaku Ketua Umum PW KAMMI Aceh mengharapkan agar di pemerintahan Irwandi-Nova kedepan permasalahan syariat Islam harus menjadi prioritas utama.

“Pemerintah sekarang juga harus menaruh perhatian penting terhadap keberlangsungan organisasi kepemudaan dan terlibatnya pemuda dalam membangun Aceh,” ujar Tuanku

Disamping itu, Tuanku juga menegaskan pentingnya alokasi dana pendidikan yang mencapai 20% sebagaimana yang tertuang didalam UUPA. Selama ini dana pendidikan masih dibawah 20% dan alokasinya juga masih berkutat di tataran pembangunan infrastruktur.

Alumni UIN Ar-Raniry ini juga mengatakan pemerintah Irwandi harus mampu memenuhi janjinya dulu dalam hal JKA. “Rakyat Aceh sangat ingin program JKA ini bisa menyelesaikan permasalahan yang selama ini dirasa banyak ditemukan dalam pelaksanaan BPJS,” imbuh Tuanku. [NAJMI/ZR]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.