Pire Mendale Takengon M Amin Unggul

oleh

M. AMIN kembali memenangi PiRe (Pemilihan Reje) Mendale, Kecamatan Kebayakan, untuk kedua kalinya. Calon nomor urut 1 (satu) berhasil mengungguli dengan perolehan suara 250 suara sedangkan calon nomor urut 2 (Syahrul) memperoleh sebanyak 145 suara.

Dengan demikian M. AMIN unggul dengan selisih 55 suara dari perolehan suara Syahrul. Sedangkan suara tidak sah sebanyak 4 suara.

Proses pemilihan yang yang diadakan pada tanggal 6 Juli 2017 dan dilaksanakan mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.00 berlangsung aman dan tertib.

Masyarakat pun sangat antusias mengikuti pesta demokrasi yang sedang berlansung. Terbukti, sampai penghitungan suara di depan masjid baitul Qudus, yang merupakan masjid bantuan dari media massa Serambi Indonesia tersebut pasca gempa tektonik pada 2013 silam.

Hampir 95% masyarakat yg terdaftar dalam DPT (daftar pemilih tetap) hadir dan melakukan pencoblosan. Dari jumlah DPT keseluruhan yaitu 500 orang, sebanyak 450 yang menggunakan hak pilihnya. Masyarakat yang lalulalang turut juga menyaksikan jalannya penghitungan suara yang berlangsung sangat seru di depan masjid baitul Quddus Mendale.

Proses PiRe mengadopsi system pemilihan kepala daerah. Panitia memanggil satu persatu warga yang memiliki hak pilih dan mendapatkan surat undangan pemilihan berdasarkan DPT (Daftar pemilih tetap) untuk mencoblos lembaran pemilihan di kotak Tempat Pemilihan Suara (TPS).

Suara sah hanya diakui bila pemilih mencoblos salah satu photo kandidat. Setelah pemilihan, suara kembali dilipat dan dimasukan ke kotak suara sebelum mencelupkan salah satu jari ke tinta yang sediakan oleh panitia di meja sebelum pintu keluar. Panitia didampingi saksi dan petugas keamanaan juga menjemput suara dari warga yang tidak tidak sanggup datang karena alasan sakit.

Pada pukul 14.00 Wib, panitia melakukan penghitungan suara di depan masjid dan disaksikan oleh masyarakat yang masih antusias menunggu hasil pesta demokrasi tersebut.

Kandar Syah, ketua PiRe Kampung Mendale mengatakan ini adalah PiRe pertama di desa ini yang mengadopsi system pemilihan kepala daerah.

“Kita ingin melakukan modernisasi system PiRe di desa ini. Jangan mentang-mentang ini demokrasi tingkat desa, terus kita juga ingin pesta demokrasinya tingkat desa juga. Kita harus serius dan belajar untuk berpolitik secara transparan dan dapat dipercaya oleh semua anggota masyarakat.” jelasnya ketika ditanya tentang mekanisme PiRe tersebut.

M. Amin, Reje terpilih untuk periode kedua, mengucapkan terimakasih atas kepercayaan masyarakat Mendale terhadap dirinya untuk kedua kali memimpin kampong tersebut untuk enam tahun ke depan.

“Ini adalah amanah yang besar. Banyak hal dari periode pertama kepimpinan saya yang harus diperbaiki dan dikembangkan. Kepercayaan masyarakat untuk periode kedua saya anggap sebagai amanah untuk memperbaiki dan mengembangkan pekerjaan saya selama enam tahun yang telah berlalu,” ujar M. Amin.

Dirinya tidak menganggap kepercayaan tersebut sebagai bentuk kepuasaan terhadap kinerja selama ini. Tentunya untuk memperbaiki dan mengembangkan kinerja yang lalu, saya tidak bisa bekerja sendiri, saya perlu dukungan dan bantuan seluruh anggota masyarakat agar “kapal Mendale” nanti tidak oleng”.

Sementara Syahrul pun tidak berkecil hati atas kekalahannya. Bagi dia, dengan hanya selisih 55 suara, dia berpandangan bahwa banyak masyarakat yang menaruh harapan agar dia terpilih.

“Perolehan suara tersebut menunjukan bahwa banyak masyarakat yang mendukungannya. Namun, tentu saja hanya satu orang pemenang dalam proses pemilihan ini. Saya ucapkan selamat kepada sudere ku dan juga ama ku, M. Amin atas kemenangannya,” ucapnya.

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada warga atas dukungannya dan mohon maaf atas kekalahan ini. [Bangka Wali]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.