Edi Obama : Ada Yang Mempolitisir Cemarkan Nama Baik Saya

oleh

KETUA Palang Merah Indonsia (PMI) Kabupaten Bireuen, Edi Saputra alias Edi Obama, menduga, ada orang-orang tertentu yang telah memanfaatkan permasalahannya dengan Syahrul Rizal (salah seorang Relawan PMI Bireuen), untuk mencemarkan nama baiknya dan mempolitisir persoalan tersebut.

Untuk mengetahui fakta kejadian yang sebenarnya, Edi Obama mengungkapkan kronologis kejadiannya kepada LintasGAYO.co Kamis (22/6/2017).

Kejadian ini, kata dia, berawal dari postingan facebook pada 17 Juni 2017 atas nama Syahrul Rizal Lbr, yang tidak lain adalah Relawan PMI Kabupaten Bireuen.

Di postingan tersebut, Syahrul menyampaikan keinginannya untuk berbuka puasa bersama anggota PMI. Bagi Edi, postingan tersebut tidak ada masalah, dan hak setiap orang untuk menyampaikan informasi.

Akan tetapi, banyak komentar di dalamnya yang menjadi bahan olokan dan sindiran. Makanya, Edi Obama dalam kapasitasnya sebagai Ketua PMI Bireuen merasa tersinggung.

Melihat postingan dan komentar tersebut, Edi mencoba menghubungi Syahrul Rizal, Rabu dini hari (21/7/2017). Dia menanyakan kenapa harus begitu cara penyampain ke media sosial. Padahal, selama ini hubungan keduanya sangat baik.

Syahrul Rizal langsung meminta maaf kepada Ketua PMI atas kesalahan postingannnya tersebut. Sesaat kemudian, Ketua PMI Bireuen mencoba menghubunginya kembali, tapi tidak diangkat.

Merasa penasaran kenapa teleponnya tidak diangkat, Edi bersama para relawan PWI dan sopir pribadinya mendatangi rumah Syahrul di Gampong Teupok Teungoh, Kecamatan Jeumpa. Sesampainya mereka di sana, ternyata Syahrul tidak berada di tempat, melainkan di rumah mertuanya.

Sambil menanti kedatangan Syahrul, Edi Obama menungguinya di teras rumah. Kemudian, tibalah Syahrul dan minta maaf atas kesalahan terkait postingannya tersebut.

Di situlah terjadi kekhilafan bagi Edi Obama. Sambil menasehatinya, tanpa sengaja Edi mangayunkan tangannya ke arah Syahrul. Itupun karena Edi merasa kesal tangannya terus dipeluk oleh Syahrul sambil meminta maaf. Bahkan, sampai Edi pulang pun, tangannya masih dipeluk sambil minta maaf.

“Kalau tidak ada salah, kenapa Syahrul harus minta Maaf. Ini membuktikan, Syahrul juga merasa salah terkait postingannya yang menyudutkan lembaga yang membesarkan namanya tersebut,” sebut Edi.

Setelah terjadinya insiden tersebut, Edi bersama relawan PMI pergi meninggalkan rumah Syahrul. Keesokan harinya, Syahrul menghadap Sekretaris PMI Bireuen, Juanda. Tujuannya, meminta untuk dimediasi agar dapat dipertemukan dengan Edi, untuk meminta maaf dengan disaksikan pengurus lainnya.

Setelah bertemu, Syahrul langsung meminta maaf atas kesalahannya tersebut. Edi juga sudah memaafkannya yang disaksikan oleh pengurus PMI Kabupaten Bireuen.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada bawahannya, Edi juga berinisiatif menjumpai pihak keluarga Syahrul. Tujuannya, untuk bersilaturrahmi sekaligus meminta maaf kepada keluarga Syahrul.

Sesampai di rumah Syahrul, rombongan pengurus PMI Bireuen disambut oleh pihak keluarga dan perangkat desa tersebut. Dalam sambutannya, Keuchik Teupok Baroh menyambut baik kedatangan Ketua PMI Bireuen beserta rombongan. Apalagi, Edi sudah menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarga.

Namun, masalah perdamaian diserahkan kepada pihak keluarga. Mereka menginginkan agar masalah ini dapat diproses secara hukum.

Menyikapi permintaan keluarga, dalam sambutannya Edi Obama dengan berjiwa besar dan mengakui kesalahannya tersebut. Dia mempersilahkan pihak keluarga untuk menempuh jalur hukum.

“Saya datang ke sini untuk bersilaturrahmi dengan pihak keluaga, karna menurutnya masalah dia dengan syarul sudah didamaikan dan diselesaikan oleh internal PMI serta disaksikan oleh pengurus,” begitu diakui Edi dalam pertemuan saat itu.

Menurut Edi, masalah ini sebenarnya tidak masalah lagi. Sebab, antara dia dan Syahrul secara pribadi sudah mengakui kesalahan masing-masing dan saling memaafkan.

Alasan Edi ini juga diperkuat oleh permintaan maaf dari akun Pribadi Syahrul Rizal LBr. Kemudian dilanjutkan dengan permintaan maaf secara langsung kepada Ketua PMI Bireuen disaksikan oleh pengurus.

Namun, tiba-tiba permintaan maaf tersebut sudah dihapus. Bahkan, postingan lain yang menyinggung perasaan Edi, juga telah dihapus.

Edi menduga, masalah tersebut sudah dibesar-besarkan dan dipolitisir oleh orang-orang yang ingin memanfaatkan persoalan itu untuk mencemarkan nama baik dan membunuh karakternya.

Hal ini, sebut Edi, terlihat dari postingan Adli SE (Sekreataris BPBD Bireuen) di akun pribadi di media sosialnya. Bahkan, dalam sambutannya mewakili pihak keluarga, Adli SE menyampaikan kata-kata yang menyudutkan Ketua PMI Bireuen. Sehingga, membuat pihak keluarga tidak mau berdamai lagi.

“Alhamdulillah kita ada screenshoot semua dan kita simpan sebagai barang bukti bila diperlukan. Masak orang yang telah berdamai, baik secara langsung maupun melalui media sosial, tiba-tiba melanjutkan kembali kasus ini ke ranah hukum,” kata Edi dengan penuh keheranan.

Terkait masalah ini, Ketua Edi telah melaporkan Adli SE ke Polres Bireuen terkait postingannya di facebook yang mencemarkan lembaga PMI dan dirinya dengan Nomor: TBL/14/VI/2017/Reskrim, Tanggal 22 Juni 2017. [Fajri Bugak/Kh]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.