TAKENGON-LintasGAYO.co : Menjamurnya media siber akhir-akhir ini tak terkecuali di Provinsi Aceh, membuat salah seorang penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diakui Dewan Pers, Ramadansyah MS memberikan tanggapannya.
Menurutnya, berkembangnya media siber petanda dunia internet semakin diminati dari berbagai sisi, tak terkecuali dari sisi jurnalistik.
“Makin banyak media siber makin baik, pembaca akan semakin banyak memiliki pilihan pemberitaan yang dibaca. Jadi, munculnya media siber bukan berarti sebuah kompetitor bagi media lainnya. Biarkan mereka dengan genre pemberitaannya sendiri,” tegas CEO Kantor Berita Aceh (KBA) ini.
Pun demikian, ia menghimbau agar media siber jangan menyebar berita HOAX dan tetap menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik (KEJ). “Saat ini, banyak media siber yang membuat pemberitaan yang tidak sesuai dengan KEJ, dan ini akan merugikan media tersebut,” katanya.
Ditengah berkembangnya media siber, Dewan Pers mulai membuat aturan ketat terkait hal ini. “Jika media belum memenuhi standar perusahaan pers dan penanggung jawab medianya belum memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan lembaga yang diakui Dewan Pers, berarti media tersebut belum diakui mengeluarkan sebuah produk jurnalistik. Konsekuensinya, bila terjadi delik maka wartawan dan media itu tidak bisa berlindung dibawah UU No 40 Tahun 1999 Tentang Pers,” tandas Ramadansyah. [Wein Mutuah]
