[Catatan Yusra Habib] Tragedi Keislaman Kita

oleh

Yusra Habib Abdul Gani

PERDEBATAN pelbagai isu yang muncul dalam Islam, lebih banyak berlaku antara sesama muslim sendiri (antara ulama versus ulama, mazhab versus mazhab, cendikiawan muslim versus cendikiawan muslim dan antara perorangan versus perorangan), ketimbang berhujah atau berdebat dengan umat non muslim.

Konsekuensinya adalah melahirkan pengikut fanatik buta dan perkara inilah yang telah menguras konsentrasi, menghabiskan masa, melahirkan perselisihan dan permusuhan yang ujung-ujungnya menggagalkan umat Islam untuk menyusun konsep dan strategi mendaulatkan syariah Islam dalam kehidupan kenegaraan kita.

Perdebatan yang terjadi dalam intern masyarakat Islam ini justeru menjadi points dan dimanfaatkan oleh umat non muslim untuk melemahkan bahkan menghancurkan kekuatan Islam.

Peristiwa seperti ini telah pun berlangsung selama berabad-abad lamanya pada zaman ke-Khalifahan Bani Umayyah, Abbasyiah dan Usmaniah Turki. Perdebatan tersebut kemudiannya difasilitasi oleh media sosial milik non muslim yang sekaligus menjadi tontonan menarik dan menjijikkan.

Di kalangan penganut agama Yahudi dan Nasrani juga sebenarnya dikenal perbedaan pandangan, akan tetapi mereka tidak pernah terjebak dan memenjarakan diri dalam perbedaan tersebut.

Berbeda dengan umat Islam yang keasyikan mengunyah perkara kontroversial yang sama sekali tidak memberi laba apa pun.

Umat Islam sudah saatnya berbenah untuk membangun tamadun Islam dalam pelbagai bidang dan mewarnai alam ini dengan keharmonisan dan kedamaian berteraskan Islam dan seiring dengan itu, berhenti menjadi orang bermental “burung beo”.

Bilakah kita keluar dari lingkaran syaithan yang telah melilit umat Islam selama berabad-abad lamanya.[]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.