Kisruh ISBI Aceh Berlanjut ; Mahasiswa Unjuk Rasa, 2 Dosen Dipukul Aparat

oleh
Unjuk rasa di ISBI Aceh

JANTHO-LintasGAYO.co : Polemik di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh terus berlanjut pasca mosi tidak percaya yang diajukan sejumlah dosen beberapa hari lalu.

(baca :  29 Dosen Ajukan Mosi Tidak Percaya Kepada Rektor ISBI Aceh)

Kali ini Forum Mahasiswa ISBI Aceh yang menggelar aksi di depan Gedung Rektorat ISBI Aceh Kota Jantho Aceh Besar, Jumat 2/5/2017.

Mahasiswa menuntut Rektor ISBI Aceh mundur dari jabatannya juga menolak pelantikan Wakil Rektor yang direncanakan hari itu juga. Puluhan aparat kepolisian mengawal ketat aksi tersebut yang berlangsung dari pagi sampai siang.

Dalam aksi tersebut disampaikan beberapa poin tuntutan oleh perwakilan mahasiswa dihadapan Rektor dan tenaga kependidikan (staf) ISBI Aceh.

Aksi sempat tegang karena pihak keamanan masuk dalam barisan mahasiswa dan terjadi pemukulan kepada dua orang dosen ISBI Aceh oleh oknum polisi saat menenangkan massa di barisan mahasiswa.

Kedua dosen yang dipukuli tersebut dibawa ke kantor polisi oleh aparat keamanan.

Rahmad salah satu perwakilan Forum Mahasiswa ISBI Aceh menyebutkan, aksi yang dilaksanakan oleh mahasiswa menuntut Rektor ISBI Aceh mundur dari jabatannya dan mempertangungjawabkan kinerja selama menjabat.

Mereka juga menolak pelantikan wakil rektor yang dilaksanakan hari ini karena tidak sesuai dengan statuta ISBI Aceh.

“Aksi yang kita laksanakan merupakan sebenarnya aksi damai, tidak ada kerusuhan di dalamnya. Namun kami tidak tahu tiba-tiba aparat kepolisian sudah ramai di kampus, mereka memukul dua orang dosen kami saaat melindungi mahasiswa. Kami berharap kepada rektor dengan sesungguhnya mengelola kampus, jangan sampai merugikan mahasiswa,” ungkap Rahmad didampingi mahasiswa lainnya.

Dua orang dosen yang dipukul Fadlan Bachtiar, M.Sn (Dosen Tetap Prodi Seni Rupa) dan M. Zubir (Dosen Tetap Prodi Kriya) membenarkan insiden tersebut bahwa mereka dipukul oleh polisi.

“Ya, benar kami dipukul, saat aksi sedang berjalan kami melihat pihak polisi masuk dalam barisan dan memutuskan tali pembatas aksi mahasiswa, kami khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan mencoba untuk melindungi mahasiswa, tiba-tiba polisi menarik, memukul dan menendang kami serta dibawa ke kantor polisi,” beber Fadlan didampingi M. Zubir.

Hingga berita ini diterbitkan belum diperoleh informasi lebih lanjut terkait aksi tersebut, baik dari pihak berwajib maupun pihak rektorat. [GM]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.