Nangal, Awal Resam Berume di Gayo Lokop Serbejadi

oleh

NANGAL, itulah nama salahsatu bentuk kearifan lokal hablumminnallah dan hablumminannas yang dilakoni masyarakat Gayo Lokop Serbejadi Kabupaten Aceh Timur setiap akan memulai musim tanam padi secara serentak.

Resam berume (musim tanam padi) semacam ritual yang dilakukan turun temurun ini diisi dengan do’a bersama memohon kepada Yang Maha Kuasa di beri kemudahan dan dijauhkan dari bencana hingga masuk masa panen.

Seperti yang dilakukan baru-baru ini, kenduri Nangal dilakukan secara massal oleh masyarakat beberapa kampung dalam satu kemukiman diantaranya warga Lokop, Nalun, Tualang, Terujak, Ujung Karang, Lelis, Umah Sunti, Sengkuelen dan Lot.

Dijelaskan Idan, Gecik Kampung Lelis, tuan rumah Nangal juga bergiliran setiap tahunnya. Dalam acara tersebut masyarakat setempat secara bersama-sama menyediakan seekor kerbau. Sebelum disembelih kerbau diarak keliling kampung-kampung tersebut yang diawali dan diakhiri di kampung tuan rumah Nangal.

Setelah di arak, kerbau disembelih yang dikuti dengan do’a dan makan bersama.

Karena musim tanam padi dilakukan 2 kali dalam setahun, maka kenduri Nangal juga dilakukan 2 kali, namun kenduri berikutnya hanya menyembelih seekor kerbau.

Kenduri ini selain diikuti masyarakat, juga perangkat kampung serta unsur Muspika Kecamatan Lokop Serbejadi. Selain do’a dan makan bersama, kenduri ini juga sebagai media silaturrahmi dan membahas beberapa persoalan terkait kehidupan bermasyarakat di Lokop Serbejadi. [Ismail Baihaqi/Kh]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.