Demi Kemajuan Bangsa, Abuya Syekh Amran Waly Al-Khalidi Ajak Presiden Jokowi Berdzikir

oleh
Abuya Syekh Amran Waly Al-Khalidi Saat Memberi Tausiyah di Raudhoh Al-Hikam TMII Jakarta
Abuya Syekh Amran Waly Al-Khalidi Saat Memberi Tausiyah di Raudhoh Al-Hikam TMII Jakarta

JAKARTA-LintasGAYO.co : Pimpinan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) se-Asia Tenggara Abuya Syekh Amran Waly Al-Khalidi menyerukan kepada Presiden Jokowi agar senantiasa berdzikir untuk kemajuan bangsa. Menurut Mursyid Thoriqot Naqsabandiyah Khalidiyah ini, dzikir yang diucapkan dibarengi dengan penghayatan yang mendalam sehinggu timbul rasa cinta kepada Allah dan Rasulullah, bukan cinta kepada dunia, harta, pangkat maupun jabatan.

Demikian disampaikan Abuya Syekh Amran Waly Al-Khalidi pada acara Indonesia Berdzikir yang diselenggerakan MPTT bekerja sama dengan Pondok Pesantren Raudhoh Al-Hikam, di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur, Rabu malam (3/5/17).

“Jika dzikir sudah dibarengi rasa cinta, maka insya Allah tidak akan ada penyalahgunaan jabatan, korupsi dan berbagai kemungkaran, karena hatinya senantiasa mengingat Allah, diawasi oleh Allah dan senantiasa merasakan kehadiran Allah dalam segala aktivitasnya,” tutur Abuya.

Dalam acara dzikir yang dihadiri ribuan jamaah ini Abuya mengatakan bahwa, dzikir memiliki berbagai tingkatan. Pertama, dzikir tapi masih lupa dengan Allah, yakni masih dzikir lisan saja (dzikir ma’a al-goflah). Kedua, dzikir dengan mengingat Allah (dzikir ma’a al-yaqdhoh). Ketiga, dzikir dengan menghadirkan Allah di dalam hati kita (dzikir ma’a al-khudur) dan keempat, dzikir ma’a al-ghoibah, yakni sudah melupakan selain Allah.

Abuya Syekh Amran Waly Al-Khalidi Saat Memberi Tausiyah di Raudhoh Al-Hikam TMII Jakarta

Banyak manfaat yang didapatkan dari berdzikir, salah satunya akan dilapangkan segala urusan kita. Jika dzikir kita sudah pada level ketiga, maka seluruh hajat atau permohonan kita akan dikabulkan oleh Allah SWT. Bahkan, jika dzikir kita sudah pada level keempat, maka Allah akan mengabulkan hajat kita, sebelum kita memintanya kepada Allah. Untuk itulah, Abuya menghimbau agar umat Islam Indonesia meningkatkan level dzikir secara bertahap, sehingga lebih berkualitas.

“Mudah-mudahan dengan banyak berdzikir, Allah jadikan Indonesia menjadi negari yang aman, makmur dan sejahtera. Saya sedih melihat banyaknya kerusakan dan bencana yang ada sekarang ini,” tutur Abuya.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Raudhoh Al-Hikam, KH Zein Djarnuzi dalam tausiyahnya menyatakan  orang yang senantiasa berdzikir, maka  hatinya akan bersih sehingga ia tidak suka dengan perbuatan maksiat apalagi yang merugikan orang lain. Lebih jauh, Guru Thoriqot Qodiriyah Wanaqsabandiyah ini menyampaikan, jika hati kita sudah bersih  maka mata hatinya bisa memandang 7 lapis langit bahkan hingga Arasy. “Kita di sini berdzikir untuk kemajuan bangsa, semoga dengan berdzikir Allah turunkan keberkahan-keberkahan dan berbagai kemudahan-kemudahan, serta dijauhkan dari segala bencana,” tuturnya.

Penyelenggara acara yang juga Ketua MPTT DKI Jakarta H. Khairunnas dalam sambutannya menyatakan acara Indonesia Berdzikir ini sebagai bentuk rasa syukur atas segala limpahan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita semua. Menurut Khairunnas, selain di Masjid At-Tin, acara dzikir bersama juga serentak dilakukan Cabang MPTT Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Jaya, Singkil, Nagan Raya, Subulussalam, Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Turut dihadiri pimpinan pondok pesantren Raudhoh Al-hikam, Kh.Zain Djarnuzi, Bupati Aceh barat Daya,  Jufri hasanuddin, Sekjen Indonesia berzikir Ustad Irfan Rajes Al-arami Sq,MA.

(SP)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.