Panorama Pemikiran Islam

oleh

Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*

Dari zaman klasik hingga zaman postmodern pemikiran Islam akan tetap hidup dan akan terus berkembang selama pemikir-pemikir Islam mempunyai keterbukaan dalam berpikir

Dari zaman klasik hingga sekarang telah banyak lahir berbagai macam pemikiran Islam (aliran, mazhab, politik) dan itu merupakan suatau khazanah intelektual Islam yang sangat berharga. Keilmuan Islam seperti Teologi, Fiqih, Tasawuf hingga Filsafat merupakan khazanah keilmuan Islam yang saling berintegrasi satu sama lain bahkan tak bisa dipisahkan. Filsafat dan agama tak bisa dipisahkan kata filsuf al-Kindi kemudian Ibnu Khaldun mengatakan manusia tak bisa lepas dari tiga keilmuan yaitu tasawuf, fiqih dan filsafat.

Keilmuan tersebut akan tetap hidup dan terus berkembang hingga mewarnai panorama pemikiran Islam selama pemikir-pemikir Islam mempunyai daya keterbukaan dalam berpikir karena pemikiran-pemikiran akan terus berkembang dari masa kemasa.

Dalam teologi misalnya pada masa klasik lahir berbagai macam aliran seperi Khawarij, Syiah, Jabariyah, Qadariyah, Murji’ah, Mu’tazilah, Salafiyah, Asy’ariyah, Maturidiyah, Wahabi dan masih banyak cabang-cabang dari aliran tersebut. Semakin berkembangnya zaman dan perubahan waktu teologi klasik merubah menjadi teologi modern yang mana teologi tidak hanya berbicara masalah teosentris akan tetapi sudah berbicara dalam ranah antroposentris sehingga lahir istilah teologi pembebasan, teologi pembaruan dan teologi feminisme.

Bidang Fiqih melahirkan mazhab, empat mazhab yang terkenal dalam lingkungan sunni yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’’i dan Hambali kemudian ada mazhab lain dari syiah seperti mazhab Ja’fariyah. Dan dalam bidang fiqih ini lahir istilah dengan fiqih kontemporer yang bertugas untuk menjawab berbagai macam persoalan yang dihadapi umat di era modern.

Ranah tasawuf tidak kalah sengitnya dalam pemikiran Islam karena ranah tasawuf bermain dalam esoterik yang tak banyak diketahui orang awam khususnya aliran tasawuf falsafi sementara tasawuf akhlaki/sunni masih bisa dipahami orang awam. Sehingga tak heran sufi heterodoks (aliran tasawuf falsafi) seperti al-Hallaj, Abu Yazid al-Bustami hingga tokoh sufi Aceh Hamzah Fansuri dan muridnya Syamsuddin as-Sumatrani tersingkir dan karya-karya mereka dibakar oleh para penganut sufi ortodoks (aliran tasawuf sunni). Kemudian kembali lahir berbagai macam tarekat-tarekat yang menghiasi dunia tasawuf.

Satu disiplin ilmu yang sangat urgen dalam corak pemikiran ialah dalam bidang filsafat karena filsafat ini mengajarkan para pemikir-pemikirnya untuk bisa berpikir jernih, sistematis dan mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada. Namun kelemahan para pemikir Islam saat ini ialah kurangnya pemahaman filsafat sehingga kita mudah terprovokasi, mudah terpecah belah dan kurangnya rasa toleransi dalam kehidupan ini karena walau bagaimanapun tugas dari seorang pemikir/intelektual itu ialah mendamaikan, mensejukkan bukan malah memperkeruh suasana.

Sebahagian orang mengatakan bahwa filsafat itu berasal dari tradisi Barat yang tak perlu kita pelajari dan bahkan tidak ada kaitannya dengan ajaran Islam, menurut penulis cara berpikir seperti ini adalah masih tertutupnya dan kekeliruan dalam berpikir. Kenapa masih tertutupnya cara berpikir, karena hanya sedikit yang kita tahu, kenapa sedikit tahu, karena sedikit membaca. Tulisan yang terakhir tadi merupakan perkataan dosen penulis, makna dari kata tersebut ialah kalau kita banyak membaca maka banyak tahu, kalau kita banyak tahu maka kita lebih berhati-hati dalam menyalahkan sesuatu.

Memang filsafat pada awalnya lahir di Yunani dan filsuf Islam banyak mengadopsi dari filsuf Yunani khususnya filosof Plato dan Aristoteles sehingga para pengikutnya disebut dengan neoplatonisme dan Aristotelian. Namun kajian filsafat Yunani dengan Filsafat Islam sangatlah berbeda walaupun mempunyai pemikiran yang sama yaitu berangkat dari keragu-raguan hingga mencari kebenaran, Dan disinilah letak pentingnya sejarah sebelum memasuki ranah filsafat yaitu memahami integrasi dua budaya besar yakni Yunani dan Islam. Karena filsafat dan agama merupakan bagian dari peradaban Islam demikian kata filsuf al-Kindi.

Pemikiran Islam Kontemporer

Telah dijelaskan diatas bahwa pemikiran Islam akan akan tetap hidup dari zaman klasik hingga sekarang, setidaknya ada beberapa corak pemikiran Islam klasik yang terus mewarnai panorama pemikiran Islam kontemporer yaitu:

Pertama, Aliran Mu’tazilah yang lahir pada abad ke-2 H dan masih eksis hingga sekarang karena metode mu’tazilah dalam berpikir lebih memuliakan akal sehingga bisa diketahui karakteristik dari mu’tazilah seperti berpikir rasional, bertanggung jawab, antroposentris serta etos kerja yang tinggi. Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh dan Harun Nasution adalah bagian dari pemikir Islam yang cenderung ke arah Mu’tazilah.

Kedua, Aliran Salaf. Aliran ini merupakan kebalikan dari aliran mu’tazilah diatas yang mana aliran salaf ini lebih mengutamakan teks lahiriah dalam al-Qur’an dan Hadis sehingga salaf tidak memberikan peran akal dalam wahyu.

Ketiga, Aliran Asy’ariyah. Metode Asy’ariyah adalah metode yang banyak dipegang oleh umat Islam khususnya dalam kalangan sunni. Aliran ini menempatkan posisi bahwa akal dan wahyu sejajar sehingga tidak saling memojokkan.

Ketiga aliran diatas yakni Mu’tazilah, Salaf dan Asy’ariyah masih mewarnai panorama pemikiran Islam kontemporer dan ketiganya saling berselisih pendapat karena perbedaan dalam hal metode cara mereka berpikir. Dalam pemikiran Islam kontemporer saat ini banyak lahir pemikiran-pemikiran yang menarik untuk dikaji namun pada intinya bermuara pada tiga diatas yaitu cara berpikir dengan akal (rasional), lebih mengutamakan teks (wahyu) atau menggabungkan diantara keduanya.

Demikian tulisan singkat ini semoga bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri untuk bisa menambah wawasan dalam pemikiran Islam dan sekiranya ada kesalahan dari tulisan diatas mohon untuk dikoreksi dari pembaca.

*Penulis: Mahasiswa Prodi Aqidah Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.