BANDUNG-LintasGAYO.co : Permasalahan terkait gugatan kepemilikan Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap Asrama Aceh Ponco di Yogyakarta mencapai puncaknya setelah Pengadilan Negeri Yogyakarta mengabulkan permohonan penggugat, Sutan Suryajaya pada Kamis (13/4/2017) silam.
“Putusan pengadilan tersebut mengakibatkan puluhan penghuni Asrama Ponco terancam harus meninggalkan asrama,” kata Ketua Ikatan Pemuda Pemudi Aceh (IKAPA) Bandung, Khusna Munawwarah yang turut prihatin dalam siaran pers, Jum’at 21 April 2017.
Akan tetapi, jelasnya, para penghuni asrama yang berasal dari Aceh ini diberi waktu selama 14 hari untuk melakukan banding.
“Apabila pihak asrama tidak melakukan banding selama waktu yang sudah ditentukan, maka mereka terpaksa harus menerima kenyataan jika keputusan tersebut dinyatakan berkekuatan hukum tetap,” ungkap Khusna.
Sampai saat ini, menurut dia, dirasa belum ada respon positif berupa upaya serius dari Pemerintah Aceh untuk membantu banding demi penyelesaian kasus ini.
Padahal, keberadaan Asrama Ponco amat penting bagi masyarakat asal Aceh yang sedang bekerja maupun menempuh pendidikan di kota pelajar tersebut.
Dikatakan Khusna, Asrama Ponco adalah rumah bagi masyarakat Aceh di kota Yogyakarta. Maka dari itu, dalam menyikapi hal ini, IKAPA Bandung dengan tegas meminta kepada pemerintah Aceh untuk menunjukkan keberpihakan kepada penghuni Asrama Ponco dengan cara turun tangan langsung dalam proses penyelesaian masalah gugatan Asrama Ponco.
Keberpihakan tersebut dapat ditunjukkan dengan membantu pihak asrama dalam mengajukan banding terhadap putusan pengadilan. “Kalaupun tak membantu dalam melakukan banding, pemerintah Aceh harus menyiapkan opsi lain dengan mendirikan asrama Aceh yang baru,” harap Khusna.
Penghuni Asrama Ponco di Yogyakarta merupakan bagian dari masyarakat Aceh. Pemerintah Aceh dirasa punya tanggung jawab dalam permasalahan tersebut.
“Bagaimanapun juga, Asrama Ponco adalah rumah kita bersama yang harus diperjuangkan. Yuk, berpihak,” ajak Khusna menutup keterangan persnya. [Ril/Kh]
