Peserta Pelatihan Ketidakadilan Gender Diminta Terapkan Ilmunya

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co: Pelatihan Ketidakadilan Gender dan Inklusi Sosial dengan tema “Peningkatan Kapasitas CSO untuk mengintegritaskan keadilan gender dan inklusi sosial dalam pengelolaan Sumber Daya Alam,” yang di gelar di Hotel Mahara,  Takengon selesai, peserta diminta untuk menerapkan ilmunya.

Pemateri pelaksanaan pelatihan Gender dan Inklusi Sosial dari Yayasan Penguatan Partisipasi Inisiatif dan Kemitraan Masyarakat Jakarta (YAPPIKA), Abdi Suryaningati mengatakan harus ada tindaklanjut dari hasil pelatihan, setidaknya bawa ilmu untuk masing-masing lembaga yang diikuti dan seterusnya bisa dialirkan kepada Masyarakat umumnya dan untuk pengembangan sumber daya Alam khususnya.

“Saya rasa mengikuti tiga hari pelatihan peserta sudah mampu secara praktis mencoba mengintegrasikan perspektif ketidakadilan gender dan inklusi sosial oleh karena itu segera aplikasikan ilmu yang telah diperoleh”, tegas Yeti.

Sementara pemateri lainnya, Dosen Fakultas Hukum Unsyiah, Nursiti, S.H., M.HUM menyebutkan telah telaksananya pelatihan ketidakadilan Gender dan Inklusi sosial ini juga sudah menambah jumlah orang yang peduli dan faham tentang konsep.

“Dalam beberapa kali melakukan diskusi kelompok, kita juga bisa menyimpulkan bahwa masih banyak kebijakan tentang pengelolaan sumber daya alam yang masih belum melibatkan perempuan serta pelaku Gender lainnya dalam pengembangan sumber daya alam itu sendiri, oleh karena itu sangat diperlukan perpanjangan tangan dalam pengelolaan kebijakan sehingga seluruh regulasi yang telah disusun bersifat menyeluruh dan adil tentunya”, tambah Nursiti.

Panitia pelaksana kegiatan, Ani Darliani yang juga perwakilan Balai Sura provinsi Aceh mengatakan kegiatan telah dilaksanakan selama tiga hari,  yaitu pada tanggal 29 sampai tanggal 31 Maret 2017, yang diikuti 25 peserta daru berbagai lembaga peduli lingkungan Aceh.

“Alhamdulillah, pelatihan telah selesai dilaksanakan, dari tanggal 29, 30 sampai 31 Maret 2017, kegiatan ini di ikuti oleh 25 Peserta dari berbagai lembaga peduli lingkungan Aceh, diantaranya FDKP Bireun, AGC Bireun, AGC Bener Meriah, SAHARA Lhoksemawe, Bitra Lhoksemawe, LPLHA Lhoksemawe, FPDLT Aceh Tengah, Redelong Institute, BSUIA Aceh Tengah, BSUIA Bener Meriah, BSUIA Bireun, BSUIA Lhoksemawe, BSUIA Aceh Utara, Puspa, JARI, WWF,” sebut Ani.

(Diana seprika)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.